NCC 2024

Dukung Penerapan GRC, Bio Farma Adopsi Model Tiga Lini IIA

Jakarta, Businessnews.co.id Sebagai induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi, PT Bio Farma memiliki visi “Menjadi perusahaan layanan kesehatan berdaya saing global yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup”.

“Bio Farma juga memiliki visi untuk menyediakan dan mengembangkan produk Life Science berstandar internasional untuk meningkatkan kualitas hidup,” ujar Legal Manager Bio Farma, Endang Sri Maryatun dalam penjurian GRC & Performance Excellence Award 2022  yang dilakukan secara online, Senin (27/6/2022).

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, salah satu langkah Bio Farma ialah dengan mendukung penerapan GovernanceRisk management, and Compliance (GRC) dalam perusahaan. Endang mengatakan, Bio Farma telah menerapkan GRC dengan mengadopsi model Tiga Lini Institute of Internal Auditors (IIA).

“Lini pertama itu untuk eksekusi proses bisnis dan juga penerapan pengendalian internal. Untuk lini keduanya yaitu terkait dengan pengelolaan pengendalian dari GCG, Manajemen Resiko, Manajemen Kepatuhan, Sistem Manajemen dan juga Manajemen Proses Bisnis. Sementara untuk lini ketiganya ialah Audit Internal,” kata Endang.

PT Bio Farma Dalam Penjurian GRC & Performance Excellence Award 2022.
PT Bio Farma Dalam Penjurian GRC & Performance Excellence Award 2022.

Endang mengatakan, untuk peran pada lini kedua terkait GRC dilakukan dengan membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan & Manajemen Resiko. Pada 2022, diubah nomenklaturnya menjadi Divisi Hukum & Manajemen Resiko.

“Fungsi GRC bertanggung jawab mengembangkan dan memantau penerapan GCG (Good Corporate Governance), Manajemen Resiko dan Manajemen Kepatuhan secara keseluruhan dan berkesinambungan,” lanjut Endang.

Untuk memastikan fungsi GRC berjalan secara efektif, Endang mengatakan Bio Farma melakukan penilaian dan pelaporan secara berkala.

“Ada assessment penerapan GCG dengan capaian skor 90,173 pada 2020 dan 94,754 pada 2021 dengan keterangan sangat baik,” katanya.

Endang melanjutkan, untuk penilaian dan pelaporan Bio Farma berupa tingkat kepatuhan, pengendalian gratifikasi, WBS, profil resiko korporat, monitoring dan evaluasi profil resiko, dan masih banyak lagi.

“Kami juga melakukan monitoring dan tindak lanjut temuan audit eksternal Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP),” kata Endang.

Selain itu, Endang juga menyatakan perlu adanya sinergi dan kerjasama antara Dewan Komisaris, Direksi dan Divisi Hukum dan Manajemen Resiko dalam menyukseskan peran GRC dalam korporasi ini.

“Dewan Komisaris, Direksi dan Divisi Hukum dan Manajemen Resiko perlu memiliki sinergi agar menyukseskan GRC ini,” ujar Endang.

GRC & Performance Excellence Award ini adalah kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulassi secara terintegras

Kegiatan ini juga didukung oleh para pakar dan profesional bidang GCCS, Strategic Management, Finance Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi konsultan GCG, Manajemen Risiko, anajemen Kepatuhan, maupun berbagai perguruan tinggi dan yang lainnya, kesemuanya tergabung sebagai Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2022.

Dewan juri yang hadir dan menilai pada kesempatan ini ialah Ir. Irnanda Laksanawan MSc. Eng (MBM) PhD., Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP., Dr. Eddy Iskandar, BSC, MSc Eng, Dr. Ir. Iding Chaidir, M.Sc, dan Alan Yazid, BB, MBA. (Editor: Rizal)

Baca Juga: Kiat-Kiat Menyukseskan Penerapan GRC di Indonesia

Comments are closed.