DPR Sebut Penembakan Jurnalis di Sumut Alarm Bagi Kebebasan Pers

Jakarta, BusinessNews Indonesia Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, mengatakan bahwa kasus penembakan jurnalis di Sumatera Utara sebagai alarm kebebasan pers. Seperti diketahui bahwasanya pemimpin redaksi salah satu media lokal di Sumatera Utara, Mara Salem Harahap alias Marsal Harahap, tewas ditembak.

Pada kesempatan itu, Muhaimin mendesak agar Polda Sumatera Utara mengusut tuntas dan mengungkap motif penembakan jurnalis itu.

“Saya minta agar kasus ini diusut tuntas. Ini adalah preseden buruk bagi dunia pers yang kerjanya dilindungi dengan undang-undang.” kata Muhaimin secara tertulis, dikutip pada Senin (21/6).

Baca juga: Rusia Akan Tinggalkan ISS Jika AS Tak Cabut Sanksi

Jurnalis, tegasnya, merupakan profesi mulia yang harus dihormati dan sudah seharusnya dilindungi dalam menjalankan tugasnya. Terlebih, kata dia, Indonesia adalah negara demokratis yang menjunjung tinggi kebebasan pers.

“Saya paham betul besarnya risiko seorang jurnalis di lapangan. Tapi mereka inilah ujung tombak akurasi informasi. Karena itu, saya minta polisi segera mengusut kasus yang menimpa rekan Marsal Harahap.” ungkapnya.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan bahwa perlu ada komitmen nyata dalam melindungi jurnalis di Indonesia. Menurutnya, komitmen tidak hanya dari sesama jurnalis dan pemerintahan, namun juga dari seluruh lapisan masyarakat.

Ia turut berpesan agar para jurnalis selalu berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan selalu memegang prinsip dan etika sesuai dengan kaidah jurnalistik. Ia juga mengimbau semua pihak agar lebih menghargai kerja-kerja jurnalistik dan menghormati kebebasan pers di Indonesia.

“Jika ada pihak yang merasa tidak puas atau merasa dirugikan akibat pemberitaan, hendaknya menggunakan hak jawab.” imbaunya.

Baca juga: Pemerintah Revisi Libur Nasional dan Cuti Bersama

Sebagai informasi, Mara Salem ditemukan tewas dengan luka tembak di tubuhnya di dalam mobil yang dikendarainya. Ia ditemukan pada Sabtu dini hari (19/6) di Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumut. (W/ZA)

Comments are closed.