NCC 2024

Dukung Perekonomian Umat, BSI Teken Nota Kesepahaman dengan MUI dan PBNU

BusinessNews Indonesia –Bank Syariah Indonesia atau yang disingkat BSI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga PB NU sepakat mendukung perekonomian umat melalui nota kesepahaman tentang pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah di Jakarta dan Bandung, Sabtu (3/4).

Dengan itu diharapkan adanya kesepakatan ini dapat mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa naik kelas.

Hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki,  Ketua KPEU MUI Pusat Nuruzzaman, Ketua Bidang Ekonomi MUI Pusat Lukman Hakim, dan Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, Kokok Alun Akbar.

Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemerintah mencanangkan perolehan kemakmuran ekonomi melalui koperasi yang unggul dan UMKM naik kelas.

Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, Kokok Alun Akbar menyatakan siap mendukung UMKM yang ada di bawah binaan MUI.

“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, kami mendorong UMKM untuk naik kelas melalui berbagai produk dan layanan keuangan syariah, di antaranya penyaluran pembiayaan maupun produk dana yang disertai dengan layanan digital sesuai prinsip syariah. Hal ini merupakan wujud nyata strategi Bank Syariah Indonesia untuk tumbuh menjadi bank syariah yang inklusif dan modern,” kata Kokok Alun.

Dukungan BSI terhadap UMKM juga ditunjukkan melalui pendampingan usaha UMKM, di antaranya dengan menyediakan Pusat Pelatihan & Pendampingan  UMKM, menyelenggarakan pelatihan pemasaran produk UMKM, dan membangun sentra UMKM di daerah. Dengan UMKM naik kelas diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Sampai Februari 2021, penyaluran pembiayaan BSI di sektor UMKM sebesar Rp35,3 triliun.

Segmen UMKM menjadi salah satu fokus Bank Syariah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem halal yang bermanfaat bagi umat. Dalam hal ini, strategi yang dilakukan adalah menumbuhkan segmen UMKM berbasis  ekosistem/komunitas dan value chain yang  terintegrasi.

Pada kesempatan terpisah, Bank Syariah Indonesia menyepakati nota kesepahaman dengan PBNU mengenai pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah di Kampus STMIK AMIK Bandung, Sabtu (3/4). Hadir pada kesempatan ini Ketua PBNU, Said Aqil Siroj dan Wakil Direktur Utama 2 Bank Syariah Indonesia, Abdullah Firman Wibowo.

Abdullah Firman Wibowo mengatakan, sinergi Bank Syariah Indonesia dengan PBNU bertujuan untuk memberikan pelayanan kebutuhan transaksi keuangan sesuai prinsip syariah bagi segenap pengurus dan anggota PBNU.

Baca juga: Indonesia Respon Bentuk Gerakan Duta Wisata Milenial untuk Buka Lapangan Kerja Baru

Baca juga: BSI Implementasikan Digitalisasi Keuangan di Lingkungan Masjid

“Di tengah kondisi pandemi COVID-19, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja yang stabil. Namun demikian, tingkat literasi dan inklusi perbankan syariah masih rendah. Dengan kesepakatan antara Bank Syariah Indonesia dengan PBNU diharapkan dapat meningkatkan literasi dan inklusi perbankan syariah dan membangun kedaulatan ekonomi bangsa berbasis industri halal.”

Dalam rangka mewujudkan komitmen untuk mengembangkan industri halal, Bank Syariah Indonesia siap melayani seluruh segmen baik UMKM, retail, serta wholesale. Hal tersebut ditunjukkan melalui beberapa inisiatif di antaranya melaksanakan mandat Pemerintah terkait segmen mikro terpilih di pasar tertentu, mengembangkan ekosistem islami (haji umroh, ZISWAF), serta mendorong inovasi produk wholesale dengan mengoptimalkan akad khas syariah.

Baca juga: Bangun Optimisme Percepatan Pemulihan Ekonomi, CIMB Niaga Gagas Forum Indonesia Bangkit

Baca juga: Mustika Ratu dukung Pertemuan Ilmiah Tahunan PDHMI

Baca juga: Telkom Indonesia Borong Tiga Penghargaan Digitech Award 2021

Sebagai informasi, per Februari 2021 Bank Syariah Indonesia mencatatkan perolehan DPK sebesar Rp206 triliun dan pembiayaan sebesar Rp156 triliun. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis).

Comments are closed.