BNPT Gandeng BUMN Farmasi Tangani Radikalisme dan Terorisme

BusinessNews Indonesia – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali menggandeng BUMN dalam penanganan radikalisme dan terorisme di lingkungan kerja. Kali ini, BNPT bersama Bio Farma Persero, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indofarma Tbk sepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS) pencegahan terorisme pada Senin (27/12). 

PKS ditandatangani oleh Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Dedi Sambowo, S.IP., Senior Executive Vice President (SEVP) Legal dan Compliance Bio Farma Disril Revolin, Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto, serta Verdi Budidarmo selaku Direktur Utama Kimia Farma.

Melalui kerja sama tersebut, keduanya sepakat untuk melakukan pertukaran data dan informasi, pelatihan, serta sosialisasi sebagai langkah strategis pencegahan terorisme. Selain itu, BNPT dan holding BUMN farmasi juga akan merajut kerja sama dalam penyelenggaraan tanggung jawab sosial (CSR). 

Kepala BNPT, Komjen. Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H., mengatakan kerja sama dengan BUMN yang bergerak di bidang farmasi merupakan wujud semangat bersama dalam mengentas virus radikalisme. Menurutnya, radikalisme dan terorisme menyebar sangat cepat layaknya sebuah virus. Hal ini disebabkan karena proses radikalisasi di dunia maya.

Baca Juga : Erick Thohir Tingkatkan SDM Lewat Program Mentorship BUMN Muda

Karena itu, langkah yang harus diambil saat ini adalah membangun herd immunity dengan menyuntikkan vaksin konsensus kebangsaan. Upaya tersebut merupakan bentuk pencegahan infiltrasi paham radikalisme.

“Pandemi radikal terorisme perlu vaksin juga, vaksin berkaitan dengan 4 konsensus negara ini untuk meningkatkan heard immunity terhadap paham-paham yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa,” ungkap Boy Rafli

Selain itu, sebagai bagian dari perusahaan pelat merah, program holding BUMN farmasi harus selaras dengan visi bangsa yang bebas dari paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga : Kebut Produksi Vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN, Begini Nasibnya!

Senior Executive Vice President (SEVP) Legal dan Compliance Bio Farma, Disril Revolin Putra, menyebutkan soliditas dan ketahanan dalam konteks wawasan kebangsaan menjadi penting di lingkungan kerja. 

“Sebagai entitas di industri farmasi, soliditas dan ketahanan dalam konteks wawasn kebangsaan penting, menyelaraskan operasional kerja dan cita-cita bangsa,” kata Disril.

Tak hanya itu, Disril pun mengapresiasi supervisi BNPT di dunia industri farmasi Indonesia. (TN)

Comments are closed.