NCC 2024

Markis Kido Tutup Usia di Lapangan Bulu Tangkis, Begini Kronologinya

Jakarta, BusinessNews Indonesia– Kabar duka datang dari pebulu tangkis Indonesia spesialis pemain ganda, Markis Kido. Peraih medali emas Olimpiade 2008 bersama Hendra Setiawan itu menghembuskan nafas terakhir pada Senin (14/6) malam

Info meninggalnya Markis diketahui pertama kali dari akun media sosial mantan pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Yuni Kartika, @yuni.kartika73.

Dalam akunnya, Yuni yang juga mantan Humas PBSI menulis: ”BREAKING NEWS!! Telah meninggal dunia salah satu pebulutangkis terbaik tanah air “Markis Kido”. Semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi Tuhan YME!! Amin. Selamat jalan Markis Kido.”

Yuni Kartika menjawab pertanyaan wartawan menjelaskan bahwa Markis Kido meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang bermain bulu tangkis. “Kena serangan jantung saat sedang main bulu tangkis,” ujar Yuni Kartika.

Akun media sosial resmi PBSI pun ikut mengumumkan wafatnya Markis Kido.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia salah satu pahlawan bulutangkis Indonesia, peraih emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido,” demikian keterangan dari @INABadminton.

“Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Selamat jalan Kido!” lanjut keterangan tersebut.

Semasa hidupnya, pria kelahiran Jakarta, 11 Agustus 1984 itu merupakan pebulutangkis berprestasi yang kerap kali mengharumkan nama bangsa Indonesia lewat nomor ganda putra. Puncak kariernya ketika berpasangan dengan Hendra Setiawan.

Dia sempat meraih medali emas Piala Dunia Badminton 2006, medali emas Kejuaraan Dunia BWF 2007, dan puncaknya medali emas Olimpiade 2008 Beijing.

Markis Kido juga menyabet dua kali medali emas Kejuaraan Asia 2005 dan 2009 serta Asian Games 2010 di China. Dia juga tiga kali merebut medali emas SEA Games. Pria 36 tahun itu juga mengoleksi 10 gelar BWF Superseries dan BWF Grand Prix.

Kronologi Meninggalnya Markis Kido

Markis Kido meninggal dunia diduga karena mengalami serangan jantung ketika bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang. Markis Kido saat itu bermain bersama rekan-rekannya yang lain termasuk legenda ganda putra Indonesa, Candra Wijaya.

Dilansir dalam Kompas.com, Candra Wijaya mengatakan Markis Kido terjatuh di lapangan sekitar pukul 18.30 WIB. Melihat kejadian itu, Candra Wijaya dan rekan-rekannya yang lain kemudian langsung memberikan pertolongan pertama untuk Markis Kido.

“Kami memang rutin bermain ataupun bertemu Markis Kido setiap Senin. Saat pertama kali bertemu tadi, tidak ada yang berbeda dari Markis Kido,” kata Candra Wijaya kepada rekan-rekan media.

“Suasana bermain tadi juga santai dan tidak berat. Kami juga sempat bercanda. Keadaan saat itu adalah Markis Kido sudah bermain setengah set dan harus berpindah tempat,” tutur Candra Wijaya.

“Saya saat itu sedang menonton dari belakang. Saya kemudian kaget dan panik ketika melihat Markis Kido terjatuh dan tengkurap. Tidak normal. Dia tidak sadarkan diri dan mengorok,” ucap Candra Wijaya.

“Saya dan rekan-rekan yang lain kemudian langsung berlari menolong, mendudukan, dan memberi pertolongan pertama untuk Markis Kido,” ujar Candra Wijaya.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Ada yang memberi air dan memompa jantung Markis Kido. Setelah itu, kami langsung membawa Markis Kido ke rumah sakit,” tambahnya.

Candra Wijaya menjelaskan bahwa Markis Kido dibawa ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan dan tiba pukul 19.17 malam WIB. (EA)

Comments are closed.