BI Genjot Penyaluran Kredit Bagi Sektor Berorientasi Ekspor
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Bank Indonesia (BI) terus berusaha menggenjot penyaluran kredit demi memulihkan perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19. Namun, dalam penyalurannya, BI mengutamakan sektor-sektor produktif dan berorientasi ekspor yang membutuhkan pembiayaan.
Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur Bank Indonesia, menuturkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan, bank nasional masih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman. Sedangkan pada survei kegiatan dunia usaha (SKDU) justru memperlihatkan sisi perbaikan pada kuartal pertama dan awal kuartal kedua tahun ini.
“Artinya dunia usahanya sudah mulai bergerak, khususnya yang terkait dengan kegiatan ekspor. Ini karena dari sisi globalnya sangat positif dan memberikan dorongan, khususnya dari sisi ekspornya.” tuturnya dalam sebuah webinar seperti dilansir dari Republika (5/5).
Baca juga: Bank BTN Alokasikan Rp 13,4 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan Lebaran
Ia mengatakan, meskipun masih belum menambah investasi, namun para pelaku usaha memanfaatkan kapasitas yang masih ada dan longgar.
“Mereka sudah mulai memberikan porsi investasi, capex-nya sudah ditingkatkan dari sisi produksi. Kapasitas utilisasi korporasi cenderung sudah mulai meningkat meskipun tentunya ini masih relatif terbatas. Dan harapannya semakin memberikan (dampak) positif dari sisi permintaannya.” Imbuhnya.
Berawal dari hal tersebut, kata dia, maka dirasa penting bagi bank sentral untuk menghubungkan perbankan dan dunia usaha dalam meningkatkan penyaluran kredit.
Meski demikian, Dody mengatakan bahwa prioritas dunia usaha dalam penyaluran kredit adalah sektor produktif, berkontribusi kepada ekspor, dan mendukung pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, sektor prioritas ini juga diarahkan mendapatkan insentif fiskal seperti subsidi listrik dan sebagainya.
“Ini yang sekarang dilakukan pemantauan oleh pemerintah, oleh kami, dan tentunya akan terus dibantu melalui insentif-insentif yang ada. Ini dipandang menjadi menarik bagi perekonomian kalau pembiayaan ini dilakukan kepada sektor tersebut.” pungkasnya. (W/ZA)
Baca juga: BPS Catat Inflasi April 2021 sebesar 0,13 persen
Comments are closed.