Emiten Properti Ramai-Ramai Terbitkan Obligasi
BusinessNews Indonesia – Emiten properti ramai-ramai berencana menerbitkan surat utang sepanjang 2021. Hal ini disampaikan oleh Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas, Maximilianus Nico Demus pada Rabu (20/01).
Penerbitan obligasi tersebut diakukan untuk menopang ekspansi usaha maupun sekadar refinancing utang lama yang dimiliki perusahaan.
Hingga 18 Januari 2021 saja, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah mendapat mandat untuk menerbitkan surat utang sebesar Rp32,2 triliun yang terdiri dari 29 emiten. Ketika dilihat secara sektoral, pembiayaan masih menjadi kontributor utama dengan total rencana emisi sebesar Rp 8,2 triliun dari tiga emiten.
Dari total tersebut, rencana emisi terbanyak berasal dari properti, terdiri dari lima emiten dan berencana emisi surat utang senilai Rp 6,5 triliun.
“Namun, pasar akan kembali melihat dari risiko sektor itu lagi. Apakah risiko sektor ini sudah lebih baik pada tahun ini? tentukan pasar akan lebih memilih sektor yang lebih prospektif,” ujar Nico dikutip dari Bisnis.
Baca juga: Youtube Perpanjang Larangan Trump Gunakan Akun Pribadinya
Disamping itu, Nico menjelaskan bahwa daya beli konsumen diproyeksikan masih belum pulih sepenuhnya seperti sebelum Covid-19, dan masih akan berdampak pada sektor properti. Ia meramalkan bahwa tahun ini penggalangan dana melalui pasar modal, termasuk surat utang masih akan ramai.
Obligasi Capai Rp 121 Triliun
Head of Economic Research Pefindo, Fikri C. Permana, mengungkapkan kalau jumlah surat utang yang akan jatuh tempo di tahun ini mencapai Rp121 triliun. Hal ini akan turut mendorong emiten menerbitkan surat utang baru demi refinancing.
“Secara moderat, kami baru bisa proyeksi kemungkinan penerbitan surat utang korporasi pada 2021 sebesar Rp140,77 triliun termasuk obligasi, MTN, dan surat utang EBA,” ungkap Fikri.
Jumlah proyeksi tersebut lebih besar dari realisasi emisi surat utang korporasi sepanjang 2020. Seperti diketahui, pada tahun lalu, total penerbitan surat utang hanya di angka Rp 96,6 triliun. Dari jumlah itu, penerbitan obligasi memakan porsi terbesar yang mencapai Rp 80,05 triliun, diikuti emisi sukuk sebesar Rp 7,89 triliun dan Rp 6,75 triliun. (W/ZA)
Baca juga: Pupuk Indonesia Gandeng KPK Tertibkan LHKPN Perseroan
Comments are closed.