Jakarta, businessnews.co.id — Apiary Academy kembali menggelar ajang tahunan Future of Work Summit pada 24 Juli 2025 di Kuningan City Ballroom, Jakarta. Acara ini menghadirkan lebih dari 500 profesional dari berbagai industri untuk mendiskusikan masa depan dunia kerja, transformasi digital, dan strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan. Dengan tema “Transforming Work, Empowering People,” summit ini menjadi forum penting bagi pelaku HR dan pemimpin bisnis.
Dalam upaya memperkuat ekosistem sumber daya manusia yang lebih strategis dan adaptif, Perhimpunan Manajemen Sumberdaya Manusia Indonesia (PMSM Indonesia) turut ambil bagian sebagai Association Partner dalam acara ini. Keterlibatan PMSM Indonesia sebagai mitra asosiasi menandai kolaborasi penting antara organisasi profesional SDM tertua di Indonesia dengan ekosistem pembelajaran masa depan yang tengah dibangun Apiary. Kolaborasi ini bertujuan memperkuat peran strategis HR di tengah percepatan transformasi digital dan disrupsi dunia kerja pasca-pandemi.
Diselenggarakan selama satu hari penuh, agenda summit mencakup 12 sesi utama yang menyoroti perubahan paradigma kerja akibat teknologi, kecerdasan buatan, dan ekspektasi generasi baru tenaga kerja. Para peserta disuguhi diskusi mendalam yang menyentuh isu strategis seperti budaya organisasi adaptif, kepemimpinan empatik, hingga keterlibatan karyawan dalam era hibrida.
Salah satu sesi paling dinantikan adalah keynote dari Dudi Arisandi, Chief People Officer Tiket.com, yang membawakan materi berjudul “The Future of Work: Thriving Amidst Disruption.” Ia menekankan pentingnya ketahanan budaya perusahaan dalam menghadapi disrupsi teknologi, serta peran HR yang kini harus menjadi mitra strategis, bukan sekadar administratif.
Dalam sesi berikutnya, Ahteram Uddin, VP APAC dari Kahoot!, membahas pentingnya komunikasi dan pelatihan berbasis digital yang lebih interaktif dan inklusif. Ia memperlihatkan bagaimana platform gamifikasi mampu meningkatkan keterlibatan karyawan, terutama dalam organisasi global yang tersebar secara geografis.
Selain sesi utama, summit tahun ini juga menyuguhkan Agile HR Unconference yang eksklusif bagi pemegang VIP pass. Format ini memungkinkan peserta untuk berpartisipasi aktif dalam merancang dan menjalankan diskusi spontan seputar topik-topik seperti agile leadership, DEI (Diversity, Equity, Inclusion), dan AI dalam HR. Ini menjadikan acara lebih kolaboratif dan mendalam.
Workshop eksklusif yang dibawakan Ignasius Tirta, Co-Founder Product Narrative, menjadi magnet tersendiri. Dengan menggabungkan model Tuckman dan Satir, peserta diajak memahami dinamika tim secara psikologis dan strategis. Pendekatan ini menekankan pentingnya empati dan komunikasi dalam membangun tim yang produktif dan resilien.
Future of Work Summit 2025 tak hanya menyasar HR profesional, tetapi juga pemilik bisnis, CEO, dan praktisi teknologi. Menurut data dari Apiary, lebih dari 60% peserta merupakan decision maker tingkat manajerial ke atas. Ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya human capital dalam transformasi bisnis semakin meningkat.
Melanjutkan kesuksesan tahun sebelumnya, Apiary terus mengembangkan format acara yang mendukung interaksi langsung dan penerapan nyata. Summit 2024 sebelumnya telah mencatat kehadiran 551 peserta dari 400 lebih perusahaan, serta mendapat tanggapan positif atas pendekatan yang human-centered dan teknologi-involved.
Munadi Herlambang dari Fordigi BUMN menyampaikan apresiasi terhadap peran Apiary dalam membangun komunitas pembelajar di bidang HR dan digital talent. “Future of Work Summit berhasil menyatukan pelaku industri dari berbagai sektor dengan semangat kolaboratif,” ujarnya dalam penutupan acara.
Melalui inisiatif ini, Apiary Academy mengukuhkan perannya sebagai katalisator transformasi kerja di Indonesia. Dengan pendekatan yang berfokus pada manusia, teknologi, dan kolaborasi lintas industri, Future of Work Summit menjadi agenda wajib bagi mereka yang ingin memahami dan membentuk dunia kerja masa depan.
Comments are closed.