NCC 2024

Program Baru Hotel Indonesia Natour untuk Tetap Survive di Masa Pandemi

Businessnews Indonesia – Sektor pariwista, termasuk perhotelan saat ini tengah babak belur ditimpa covid. Begitu pun yang dirasakan hotel BUMN, yaitu PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN.

Berbagai upaya dilakukan agar perusahaan tetap terus bertahan. Direktur Utama HIN Iswandi Said mengungkap berbagai strategi itu. Salah satunya program book now, stay later. Program ini menawarkan pada masyarakat untuk memesan kamar hotel sekarang namun bisa menginap kapan saja hingga tahun depan.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan cash flow atau cash in advance.

“Ini Alhamdulillah membantu juga cash flow PT HIN untuk bertahan paling tidak untuk membayar gaji karyawan,” kata Iswandi dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Kamis, (24/9/2020).

Program yang kedua adalah outside catering. Perhotelan yang biasanya focus pada penjualan kamar, kini berinovasi masuki pada produk makanan dan minuman (Food & Beverages).

“Jadi hotel-hotel kita dipacu untuk bisa menjual produk-produk yang bisa delivery ke rumah-rumah sehingga paling enggak dapur masih ngebul untuk bisa membantu biaya listrik dan lain-lain,” ungkapnya.

Program ketiga yaitu menyediakan layanan drive thru wedding. Hal ini diselenggarakan di beberapa hotel yang berada di Medan, Yogyakarta, dan Bali. Bahkan ada juga layanan drive thru graduation yang digelar di hotel-hotel HIN.

Selain itu, ia menyediakan layanan laundry ke rumah-rumah pelanggan dan menyediakan layanan isolasi mandiri. Ia pun menyebut layanan yang terakhir ini cukup banyak diminati.

“Ada beberapa masyarakat yang ekonominya cukup mereka enggak ingin stay di RS atau Wisma Atlet namun dia ingin isolasi mandiri di hotel ini, kita siapkan fasilitas yang ada sesuai protapnya dan juga dikawal dokter,” jelas Iswandi.

Ia pun menjelaskan pihaknya tengah bersinergi dengan BUMN lainnya untuk meningkatkan okupansi dan eksistensi HIN melalui kegiatan yang bersifat komersial maupun sosial.

Perbandingannya jauh terkait kerugian yang dialami. Ia menyebut Pendapatan perusahaan anjok hingga 70 persen pada kuartal ketiga 2020 dibanding periode yang sama di 2019. Okupansi kamar pun hanya terisi 27,3 persen, jauh di bawah periode yang sama tahun lalu yang mencapai 68,9 persen. Serta harga rata-rata per kamar (average daily rate/ADR) sebut Iswandi, di kuartal ketiga hanya sebesar Rp576.997 jauh menurun dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp802.443. (Ed.ZA/medcocm.id)

Comments are closed.