JAKARTA, businessnews.co.id –Dalam upaya meningkatkan bisnis pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk memperluas jangkauan penjaminan.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) menyatakan bahwa akses perbankan yang mudah, penjaminan di awal kredit, dan pembinaan menjadi kunci keberlanjutan bisnis ultra mikro.
“Penjaminan ini kami usulkan diperluas lagi untuk ultra mikro. Pemerintah harus hadir memberikan penjaminan di awal, supaya mereka dalam 1-2 siklus pertama kalau pembayaran macet, ada Pemerintah yang menalangi,” ujar Tiko dalam diskusi daring “How Ultra Micro Holding Connects Finance to Millions in Indonesia” di Jakarta, Jumat (12/1/2024).
Dengan fokus pada transformasi dan pembinaan, Kementerian BUMN berharap dapat membangun masyarakat sejahtera di tingkat pedesaan.
Tiko menyatakan bahwa meskipun transformasi ini membutuhkan waktu, namun dapat secara signifikan mengubah wajah Indonesia. “Saya ingin memastikan bahwa kita mentransform, membangun Indonesia dari pedesaan,” kata Tiko.
Menurut Tiko, pada tahun 2018, terdapat 45 juta bisnis ultra mikro yang membutuhkan pembiayaan. Namun, hanya 15 juta di antaranya yang sudah terlayani oleh layanan keuangan formal.
Upaya perluasan penjaminan ini diharapkan dapat membantu bisnis ultra mikro untuk naik kelas dan mencapai tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi.
Comments are closed.