NCC 2024

Ikut Serta Jaga Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Reitech Diversifikasi Agro Lakukan Ekspansi Lahan Jagung Seluas 2500 Hektar

BusinessNews Indonesia –Demi menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional serta menggeliatkan perekonomian rakyat kecil, khususnya petani, PT Reitech Diversifikasi Agro melakukan ekspansi lahan pertanian jagung dengan target 2500 hektar daerah Subang dan Indramayu.  

Program ini melibatkan langsung petani lokal dan masyarakat secara umum yang terdampak covid-19. Lahan seluas itu akan difokuskan untuk komoditas jagung saja.

“Ekspansi di saat pandemic Covid-19 dibutuhkan guna  menjaga ketahanan pangan, kepastian pendapatan petani, dan memulihkan ekonomi nasional. Karena di Indonesia, hanya sektor industry pertanian yang mampu tumbuh secara signifikan, sesuai data Kemenkeu sebesar 16,4 persen walaupun kondisi pertumbuhan minus 5,3 persen pada kuartal kedua,” ujar CEO PT Reitech Diversifikasi Agro Reiner Rahardja di Subang sebagaimana keterangan resminya yang diterima businessnews.co.id (30/08/2020).

“Tiga kunci ketahanan pangan yakni pertanian, peternakan dan perikanan jika digeluti dengan serius maka akan membuat Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berdaya secara pangan,” ungkapnya.

Rahardja juga mengatakan bahwa pihaknya sebagai pelaku bisnis swasta tetap merasa mempunyai kewajiban untuk ikut serata memulihkan ekonomi nasional yang saat ini sedang mengalami keterpurukkan.

Ia menambahkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, karena itu, pihaknya melibatkan petani secara massif, dan pekerja non pertanian bisa beralih profesi ke pertanian demi meningkatkan taraf hidup.

“Target kita mengekspansi 2500 hektar, kini baru terealisasi seluas 300 hektar dalam sebulan terakhir,” kata Reiner Rahardja.

Setelah sebelumnya sukses menjalankan bisnis serupa di Banten, PT Reitech Diversifikasi Agro kini memperluas garapan lahannya bersama petani lokal di Subang dan Indramayu bukan tanpa alasan. Namun dengan banyak pertimbangan.  

“Banyak pengusaha peternakan sapi yang membutuhkan pakan dari jagung silase yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas susu dari sapi perah dan kualitas sapi pedaging, market ini kami garap secara serius untuk gerakan pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan nasional,” katanya.  

Dengan model pemberdayaan terintegrasi dari pertanian ke industry peternakan, kualitas akan dijaga secara signifikan dibawah manajemen yang tepat guna. “Itulah mengapa petani tradisional sering mengalami gagal panen. Atau produknya tidak dibeli karena tidak sesuai dengan yang diinginkan peternak. Nah, kami berupaya menekan gap ini sehingga petani punya penghasilan layak dan ekonomi kerakyatan pun terbangun,” katanya.

Melihat kondisi Covid-19 dan turunnya perekonomian nasional, Program pengembangan usaha yang dilakukan secara mandiri ini pun dipantau Pemerintah Pusat, dalam kesempatan yang sama, Staf kementerian Keuangan, Lukman Harahap menyatakan agar penguatan daya beli masyarakat dapat terpantau perlu kiranya Pemerintah Pusat mengetahui secara riil yang dilakukan Swasta.

“Kami berharap inisiasi PT Reitech Difersifikasi Agro ini dapat dicontoh oleh perusahaan swasta lainnya di seluruh Indonesia,” katanya.

Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bahwa dengan adanya peran serta swasta, ujian melemahnya ekonomi dan covid-19 dapat ditanggulangi bersama.

“Saya berpesan bahwa setiap orang memiliki peran penting untuk mendukung daya tahan Ekonomi Indonesia, terutama saat diberi ujian. Pemerintah tidak akan berhenti berupaya, walaupun masih ada hambatan-hambatan. Tetapi dengan dukungan setiap lapisan masyarakat Indonesia akan dapat memiliki daya tahan”.

Program pemberdayaan ini menuai reaksi positif dari Gabungan Kelompok Tani setempat. Salah satunya adalah Deden, perwakilan salah satu Gapoktan yang tengah menjalankan program ini.

“Saya merasakan adanya antusiasme yang tinggi dari rekan petan, jika sebelumnya para petani di sini hanya menanam dan tak tahu hasilnya akan dijual ke mana, kini dengan fokus menanam, hasil panennya sudah ada yang menampung, ini solusi rill tingkatkan ekonomi rakyat,” katanya.

Hal senada dikatakan Rasmita, petani yang menerima pemberdayaan PT Reitech Diversifikasi Agro, bahwa program ini membuat dirinya bersyukur profesi petani kini dihargai. “Kami merasa dihargai, saya bersemangat dan bangga jadi petani, semoga ini jadi salah satu penguat daya tahan pangan kita ke depan,” harapnya. (ed.AS/businessnews.co.id/rilis)

Comments are closed.