NCC 2024

BI Catat Uang Beredar (M2) Oktober 2023 Capai Rp8.505,4 Triliun

JAKARTA, businessnews.co.id – Likuiditas perekonomian Indonesia terpantau berada dalam tingkat yang terjaga. Pada periode Oktober 2023, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa uang beredar dalam arti luas atau M2 mencapai Rp8.505,4 triliun, atau tumbuh sebesar 3,4% year-on-year (yoy).

“Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8% (yoy),” kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono Senin (27/11).

Erwin menerangkan, perkembangan M2 pada periode ini utamanya dipengaruhi oleh penyaluran kredit. Pada Oktober 2023, BI mencatat penyaluran kredit meningkat 8,7% yoy. Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih mengalami pertumbuhan sebesar 4,9% yoy.

Lebih lanjut, BI mengungkapkan penyaluran kredit yang terjadi sepanjang periode Oktober 2023 ditopang oleh kinerja pertumbuhan kredit pada debitur perorangan dan debitur korporasi, masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 9,4% yoy dan 8,0% yoy.

Sementara berdasarkan jenisnya, penyaluran kredit Oktober 2023 dipengaruhi oleh perkembangan kredit modal kerja (KMK), kredit investasi (KI), maupun kredit konsumsi (KK).

“Kredit modal kerja tumbuh sebesar 8,0% yoy pada Oktober 2023, setelah tumbuh 8,3% yoy pada bulan sebelumnya. Perkembangan KMK bersumber dari sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan yang tumbuh 24,6% yoy,” ungkap Erwin.

Dalam hal kredit investasi, BI mencatat pertumbuhan sebesar 9,4% yoy pada Oktober 2023. Pertumbuhan itu utamanya bersumber dari sektor industri pengolahan, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Sementara itu, pertumbuhan kredit konsumsi yang dicatat BI pada bulan Oktober 2023 yakni sebesar 9,1% yoy. Capaian ini utamanya didorong oleh perkembangan kredit kepemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), serta kredit multiguna.

Data uang beredar RI serta tingkat penyaluran kredit perbankan yang tumbuh positif diikuti solidnya kinerja sejumlah data ekonomi makro menjadi katalis positif bagi dunia investasi. Sebab, kondisi ekonomi domestik yang stabil memberikan kepercayaan bagi investor dalam berinvestasi di berbagai aset yang ada.

Dalam menyambut ekonomi RI yang cerah, reksa dana dapat menjadi pilihan instrumen investasi yang tepat bagi investor. Reksa dana merupakan produk investasi yang mengumpulkan dana dari investor untuk dikelola oleh manajer investasi profesional.

Comments are closed.