NCC 2024

Bahlil Ungkap Investasi ASEAN Jadi Penerangan dalam Kegelapan Ekonomi Global

JAKARTA, businessnews.co.id – Situasi ekonomi global saat ini tidak berada dalam kondisi yang menggembirakan. Ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut, ditambah dengan perlambatan ekonomi global dan ancaman perubahan iklim, semuanya merupakan tantangan yang sangat serius.

Di tengah tantangan ini, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ASEAN bisa menjadi cahaya dalam kegelapan. Bahkan International Monetary Fund (IMF) mengakui bahwa ASEAN adalah satu-satunya titik terang dalam situasi yang penuh ketidakpastian.

Ini terbukti dari pertumbuhan ekonomi rata-rata ASEAN pada tahun 2022 yang mencapai 5,6%, kecuali untuk Timor Leste. Selama satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi tahunan rata-rata ASEAN bahkan mencapai 3,98%, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,6%.

“Tahun 2022 total PDB (produk domestik bruto) ASEAN mencapai US$  3,9 triliun, naik lebih dari 5 kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi tersebut yang begitu pesat adalah investasi,” tutur Bahlil dalam ASEAN Invesment Forum, Sabtu (2/9)

Bahlil menyatakan bahwa investasi adalah salah satu elemen kunci untuk mendorong kemakmuran suatu negara dan masyarakatnya. Dia mencatat bahwa pada tahun lalu, Foreign Direct Investment (FDI) global mengalami penurunan sebesar 12%, sementara FDI di ASEAN justru meningkat sebesar 5% hingga mencapai 224,2 miliar dolar AS.

Pencapaian ini dianggap sebagai yang tertinggi dalam sejarah ASEAN, menjadikan ASEAN sebagai penerima FDI terbesar kedua di dunia.

“Dengan pencapaian-pencapaian ini, tidak salah jika Indonesia mengusung tema keketuaan ASEAN kali ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global, dengan fokus pada pembangunan yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan,” tambahnya.

Namun, Bahlil menekankan bahwa aliran investasi harus membawa manfaat langsung kepada masyarakat dan sesuai dengan perannya. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam proses ini sangat penting agar mereka dapat merasakan manfaat langsung dari investasi tersebut.

“Tujuan kita bukan semata meningkatan angka jumlah investasi, menurut saya bukan itu yang menjadi tujuan, akan tetapi bagaimana investasi tersebut dapat beperan mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs),” imbuhnya.

Comments are closed.