Terus Melandai, Inflasi Inti AS November 2023 Turun ke 4,1%

JAKARTA, businessnews.co.id – Inflasi di Amerika Serikat (AS) menunjukan adanya tren penurunan yang terus berlanjut. Pada periode November 2023, inflasi inti AS tercatat 4,1% (year-on-year/yoy), terhitung lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya pada Agustus 2023 sebesar 4,3% yoy.

Inflasi inti yang terjadi pada bulan November tercatat menjadi yang terendah sepanjang tahun ini. Dalam sembilan bulan pertama 2023, tingkat inflasi inti di AS tercatat sempat bergerak di level puncak dengan menyentuh level 5,6% yoy pada bulan Januari dan Februari lalu.

Data Inflasi yang mengukur tingkat kenaikan harga-harga diluar komponen fluktuatif seperti makanan dan energi pada November 2023 ini juga tercatat yang terendah dalam 24 bulan terakhir, tepatnya sejak September 2021 dengan besaran inflasi inti AS mencapai 4,7% yoy.

Laju inflasi yang berada lebih rendah dari bulan sebelumnya ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi inti sebesar 4,1% yoy. Menurut komponennya, harga-harga terpantau melambat pada komponen tempat tinggal, kendaraan baru hingga layanan transportasi.

Secara rinci, tingkat inflasi harga tempat tinggal di AS pada periode ini turun menjadi 7,2% yoy dibandingkan bulan sebelumnya pada Agustus 2023 sebesar 7,3% yoy. Sementara itu, harga pada komponen kendaraan baru, pakaian, serta layanan transportasi turun masing-masing menjadi sebesar 2.5%, 2,3% dan 9,1%.

Harga-harga juga terpantau melambat pada kategori lainnya, seperti kategori mobil bekas dan truk yang tercatat turun menjadi -8% yoy dari -6,6% yoy pada periode bulan sebelumnya di Agustus 2023.

Dampak Inflasi Inti AS ke Pasar Investasi RI

Inflasi inti AS yang terus melandai turut menjadi sinyal positif bagi dunia investasi di Tanah Air. Inflasi AS yang terkendali bisa berujung pada kebijakan bank sentral AS yang menerapkan suku bunga acuan pada tingkat lebih rendah dan akomodatif bagi pertumbuhan ekonomi.

Jika bank sentral AS, atau federal reserve (the Fed) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan pada level yang lebih rendah, maka hal tersebut menjadi angin segar bagi berbagai instrumen investasi yang ada di dalam negeri.

Sebab, ketika suku bunga deposito dan instrumen keuangan yang lebih aman memberikan tingkat pengembalian yang rendah, investor tentu akan beralih ke instrumen investasi lain yang mampu memberikan imbal hasil lebih tinggi, misalnya seperti saham dan obligasi korporasi.

Comments are closed.