NCC 2024

Presiden Jokowi Soroti 3 Hal Hasil KTT ASEAN ke-43 di Bidang Energi

JAKARTA, businessnews.co.id KTT ASEAN ke-43 di Jakarta yang berlangsung selama tiga hari dari 5 hingga 7 September 2023 telah resmi ditutup.  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa kepemimpinan Indonesia dalam KTT ASEAN kali ini telah menghasilkan banyak kesepakatan dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan, meskipun dalam situasi yang sulit.

“Dan saya bisa pastikan bahwa sampai saat ini ASEAN telah berada pada track yang benar untuk bisa menjalankan peran tersebut, menjadi kontributor stabilitas dan perdamaian, serta menjadi epicentrum of growth,” tutur Presiden Jokowi saat konferensi pers usai penutupan KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jakarta, Kamis (07/09/2023). ”

Selain itu, setidaknya terdapat tiga kesepakatan penting yang dihasilkan dalam KTT ASEAN ke-43 ini:

1. Hilirisasi Industri: Indonesia dan ASEAN sepakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui hilirisasi industri.

“Indonesia dan ASEAN juga terus menyuarakan kepentingan negara-negara Pasifik, kepentingan negara berkembang, termasuk hak untuk menyejahterakan rakyatnya melalui hilirisasi industri,” tuturnya.

2. Ekosistem Kendaraan Listrik (EV): Kesepakatan telah dicapai untuk pengembangan ekosistem EV yang mendapat dukungan penuh dari RRT (China), Jepang, dan Korea.

3. Interkoneksi Listrik: KTT ini juga membahas penguatan jaringan listrik lintas negara di wilayah Asia Tenggara, termasuk peningkatan ketahanan energi dan penggunaan energi terbarukan. Salah satu kesepakatan mencakup interkoneksi listrik perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Dalam hal ini, terdapat 18 potensi interkoneksi lintas batas dengan kapasitas kumulatif 33 GW pada tahun 2040, termasuk dua interkonektor antara Indonesia dan Malaysia. Kedua negara bekerja sama untuk mengembangkan studi kelayakan yang akan menentukan kelayakan teknis, keuangan, dan ekonomi, serta dampak lingkungan dari proyek-proyek ini.

Ini mencakup interkoneksi Sumatera, Indonesia – Semenanjung Malaysia dan interkoneksi Kalimantan, Indonesia – Sabah, Malaysia, yang akan menjadi bagian dari upaya untuk mencapai keamanan energi berkelanjutan di wilayah Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP).

Comments are closed.