BusinessNews Indonesia – Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah, PT Hutama Karya (Persero) terus berkomitmen untuk mengimplementasikan Governance Risk and Compliance (GRC) dengan sebaik-baiknya. Karena dengan implementasi GRC tersebut, bisnis Hutama Karya sebagai pengembang infrastruktur terkemuka Indonesia terus semakin bertumbuh dan meroket.
“Untuk mencapai visi tersebut, Hutama Karya memiliki roadmap Good Corporate Governance (GCG) hingga 2024 yang dapat dilihat dari sisi orientasinya yaitu: Sinergi berbagai standar GCG yang diadopsi dan penguatan, finalisasi serta internalisasi berbagai kebijakan GCG (2023). Memiliki kekuatan identitas sebagai Perusahaan yang sangat terpercaya, menjadi Perusahaan sebagai penguatan publik dan menjadi rujukan benchmark (2024)”, kata Expert Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Rizki Dana Prayoga dalam penjurian GRC Award 2023 yang diselenggarakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia secara online pada Rabu (9/8/2023).
Rizki menambahkan bahwa hingga tahun 2025 dan 2026, Hutama Karya juga sudah memiliki roadmap GCG yaitu implementasi nilai-nilai AKHLAK yang mengakar kuat, serta dapat mengimplementasikan etika bisnis menjadi budaya kerja untuk tahun 2025. Hutama Karya juga ditargetkan masuk dalam kelompok perusahaan yang ber-GCG terbaik standar perusahaan terbuka dan Asean serta masuk dalam kelompok perusahaan yang mampu menerapkan konsep berkelenjutan terbaik untuk tahun 2026.
Dari sisi pencapaian kinerja bisnis dan keuangan, Hutama Karya memiliki pertumbuhan yang positif dari sisi kontrak (YoY: 73,08%) dan pertumbuhan pendapatan serta EBITDA perusahaan (YoY: 21,83%). Perusahaan juga telah mengoptimasi cost reduction sehingga HPP margin turun sebesar 3,44% dari tahun 2021 yang berdampak pada perbaikan rugi bersih Perusahaan.
“Selain itu, ekuisitas Perusahaan terus meningkat secara signifikan dikarenakan perolehan PMN tahun 2022 sebesar Rp31,3 T. Adapun secara key ratio, perusahaan menunjukkan indikasi penyehatan”, ujar Rizki.
EVP Divisi Manajemen Risiko Hutama Karya, Paryanto, menjelaskan bahwa dari sisi risk management, Hutama Karya membentuk struktur kuasai. Yaitu setiap unit memiliki struktur manajemen risikonya masing-masing dan disertai SOP terkait. Struktur ini bersifat kuasai ex-officio, artinya setiap pimpinan Divisi (BOD-1) adalah ex-officio Chief Risk Manager di unitnya. Selain itu, VP di bawahnya (BOD-2) adalah para risk manajer, dan salah satu dari para risk manajer yang ditunjuk sebagai risk officer yang akan berkoordinasi dengan Unit Manajemen Risiko Korporat. Apabila dalam struktur devisi VP Manajemen Risiko maka Risk Officer dijabat oleh VP Manajemen Risiko.
“Selain itu, Hutama Karya juga memiliki 3 lines model di antaranya: Pertama keseharian pengelolaan risiko dan pengelolaan kontrol yang fokus dioperasikan oleh risk owner (Entitas kerja). Kedua kerangka kerja manajemen risiko, kebijakan dan metodologi yang dilakukan oleh Direksi atau unit manajemen risiko. Dan Ketiga pengawasan risiko dan asurens independent yang fokus dilakukan oleh Dewan Komisaris”, ujar Paryanto.
Dengan pelbagai implementasi sistem GRC tersebut, Perusahaan yang yang bergerak di bidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol ini mendapatkan Skor pada tahun 2020 mencapai 85,642 dan tahun 2021 mencapai 91,820 (Self Assessment) serta di 2022 mencapai 86,709 (Assessment BPKP) dengan predikat sangat baik.
Saat ini Hutama Karya fokus menyukseskan mandat pemerintah untuk membangun dan mengoperasikan jalan Tol Trans Sumatera serta mengembangkan multi-bisnis berbasis infrastruktur melalui usaha investasi, jasa konstruksi, dan manufaktur yang mampu memberikan nilai tambah premium pada korporasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia serta. Selain itu, perseroan juga sedang membangun kapasitas dan kapabilitas korporasi yang berkesinambungan melalui pemantapan human capital dan peningkatan financial capital serta menciptakan safety culture di lingkungan Perusahaan.
Sebagai informasi, GRC & Performance Excellence Award ini adalah kegiatan corporate rating (award) tahunan, di bidang Tata kelola perusahaan (GCG), Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan. Tujuan dari Award ini adalah untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi.
Kegiatan ini juga didukung oleh para pakar dan profesional bidang GCCS, Strategic Management, Finance Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi konsultan GCG, Manajemen Risiko, Manajemen Kepatuhan, maupun berbagai perguruan tinggi dan yang lainnya, kesemuanya tergabung sebagai Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023.
Dewan juri yang hadir dan menilai pada kesempatan ini yaitu Ir. Irnanda Laksanawan MSc. Eng (MBM) PhD., DR. Eddy Iskandar, BSC, MSc Eng, Dr. Pandu Patriadi, SE, MBA, MH, Dr. Ir Harry Sutanto, MBA dan Dr. Dewi Hanggraeni, SE, MBA, CA, CACP.
Comments are closed.