NCC 2024

BTPN Syariah Kembangkan Ekosistem Digital Syariah di Indonesia

Jakarta, Businessnews IndonesiaBank BTPN Syariah berupaya mewujudkan sharia digital ecosystem for unbanked. Hal itu karena di era digitalisasi seperti saat ini seharusnya seluruh masyarakat dapat menikmatinya, termasuk masyarakat unbanked.

BTPN Syariah memberikan akses pengetahuan melalui pemberdayaan yang terukur dan berkelanjutan. Langkah ini diharapkan dapat membuka akses keuangan yang lebih luas lagi dalam melayani masyarakat inklusi secara berkelanjutan.

Seiring berjalannya waktu, BTPN Syariah terus menyusun program pemberdayaan yang semakin inovatif melalui Tepat Daya Platform. Digitalisasi ini menjadikan program pemberdayaan semakin mudah dan cepat diakses. Serta memberikan kesempatan bagi semua pihak turut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat inklusi.

Mitra Tepat menjadi kepanjangan tangan BTPS  dalam membawa layanan perbankan. Dengan aplikasi Warung Tepat, nasabah dapat melakukan pelayanan setor dan tarik tunai, membuka rekening hingga melayani transaksi. Seperti membeli pulsa dan membayar tagihan, termasuk layanan e-commerce.

BTPN Syariah juga telah menyempurnakan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking dan internet banking untuk mengoptimalkan kemudahan bertransaksi. Sekaligus berkesempatan untuk terlibat dalam memberdayakan masyarakat inklusi.

BTPN Syariah juga membentuk BTPN Syariah Venture Capital (VC).  Melalui anak usaha ini, Bank akan lebih mudah berkolaborasi dengan mitra strategis dalam membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depan.

Pendanaan perdana BTPS jatuh kepada Dagangan. Patform e-commerce yang menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga di kota tier 3-4 di pedesaan. Dengan kehadiran Dagangan, Mitra Tepat dapat mengakses kebutuhan persediaan dan menjual produk mereka di aplikasi Warung Tepat yang telah terafiliasi dengan Dagangan.

Ini adalah bagian dari  langkah-langkah Bank untuk semakin relevan dengan kebutuhan nasabah sesuai aspirasi bank untuk menciptakan sharia digital ecosystem for unbanked.

“Tidak hanya memudahkan bank dalam melayani mereka, berbagai inovasi ini telah memberikan nilai tambah bagi nasabah kami yang mulai naik kelas. Inilah ekosistem yang kami maksud. Berdaya bersama berkat teknologi untuk kebaikan,” ungkap Direktur Utama BTPN Syariah,  Hadi Wibowo, dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7).

Hasil beragam aksi tersebut, berdampak terhadap kinerja keuangan bank. Hingga 30 Juni 2022, Penyaluran pembiayaan mencapai Rp 11,1 triliun, naik 11% year on year (yoy) dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu.

Pertumbuhan pembiayaan disertai kualitas pembiayaan yang tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah ketentuan regulator.

“Kami juga tercatat memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat di level 48%. Jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah,” ucap Hadi.

Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 11,9 triliun. Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan ini memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar atau melebih NPAT tahun 2021 yang sebesar Rp 770 miliar.

Sejalan dengan itu, aset perusahaan juga melonjak. Tercatat aset BTPN Syariah mencapai Rp 20,2 triliun, atau meningkat 16% yoy dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

“Kami terus mengharapkan dukungan dari seluruh pihak tanpa terkecuali untuk bersama-sama mewujudkan niat baik lebih cepat. Dehingga bersama kita dapat memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia, ” papar Hadi.

Comments are closed.