Jerry Marmen: Menjawab Tantangan GRC, Perusahaan harus Membangun Risk Intelligent
Jakarta, Businessnews Indonesia – Majalah Businessnews Indonesia menggelar ajang penganugerahan bergengsi GRC & Performance Excellence Award 2022 di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (27/7/2022). Sebanyak 24 perusahaan yang terdiri dari 19 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 1 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan 4 swasta mendapatkan penghargaan dalam ajang ini.
Asisten Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang juga menjabat sebagai General Secretary of IPA-GRC (Indonesia Professional Association for GRC), Jerry Marmen menjelaskan situasi yang dihadapi sebagai pelaku usaha saat ini berada dikeadaan yang fatal.
Ia menjaskann bagaimana situasi berubah dengan sangat cepat, jika digambarkan saat ini seperti VUCA atau suatu keadaan yang tidak pasti dan naik turun atau Volatile, tidak ada kepastian atau Uncertain, sangat rumit atau Complex, dan membingungkan atau Umbigue.
“Dengan memahami (VUCA) situasi yang tidak pasti dan ambigu, perusahaan harus mampu menjawab masing-masing situasi itu. Untuk menjawab volatilitas atau perubahan naik turun yang super cepat, kita dituntut untuk mampu mendeskripsikan visi masa depan secara lebih jelas (clear vision). Dari sini lah mulai muncul perkembangan risk management yang tidak bisa dilakukan secara sendiri, sehingga butuh approach yang disebut governance (tata kelola),” ungkapnya.
Jerry juga menambahkan, untuk selanjutnya transformasi perusahaan yang akan dihadapi hanya bisa diatasi, Pertama, dari sisi risk, perusahaan harus membangun risk intelligent dan tidak terjebak dalam budaya seolah-olah. Tidak sekedar dari sesuatu yang formality tapi meningkat menjadi hakikat.
“Seiring perkembangan kedepan, risk harus dikembangkan dengan tata kelola dan kepatuhan. Lalu bagaimana cara melihatnya ? Semula Risk Management diilustrasikan hanya sebagai Rem, lalu berkembang dan diilustrasikan sebagai Kopling, Gas, dan Rem,” lanjutnya.
Jerry juga memberikan ilustrasi mengenai GRC, Ia mengatakan, informasi intelligent yang diinformasikan dari risk harus disampaikan ke menagement untuk ditata kelolakan melalui proses check and balance dan Governance adalah movement (Pergerakan) yang harus bergerak sesuai infromasi dari risk. Agar infromasi yang disamapaikan oleh risk dapat diterima oleh governance maka harus didinding oleh spirit kepatuhan.
“Pengembangan dan penerapan konsep GRC harus dilihat secara dinamis sesuai dengan dinamika perkembangan lingkungan organisasi dan bisnis, dimana saat ini terdapat kebutuhan dan tuntutan untuk mengakomodir dimensi sosial, lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan di dalam kegiatan organisasi. Dalam mengembangkan produk/jasa, kegiatan, kelembangan dan ekosistem bisnisnya, organisasi harus mengedepankan kesimbangan antara good for profit, good for people, dan good for planet,” Pungkas Jerry.
Baca Juga : Pandu Patriadi: Kolaborasi dan Harmonisasi Dari Perusahaan…
Baca Juga : Irnanda Laksanawan: GRC Kompenen Penting Untuk Perusahaan
Comments are closed.