BusinessNews Indonesia – PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton kembali menambah kontrak baru. Hingga akhir April 2022, omzet kontrak baru WIKA Beton mencapai Rp 1,95 triliun.
Dengan capaian tersebut, artinya WIKA Beton telah mengantongi sekitar 26% dari target kontrak baru di tahun ini Rp 7,35 triliun. Capaian tersebut juga bertambah dari perolehan kontrak baru per kuartal I sebesar Rp 1,66 triliun.
Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko PT Wijaya Karya Beton Tbk, Ahmad Fadli Kartajaya mengatakan, nilai kontrak sebesar Rp 1,95 triliun tersebut didapatkan dari 10 proyek utama.
Adapun 10 proyek tersebut adalah Coastal Area Kota Balikpapan, Manyar Smelter Project, Jalan tol Indrapura-Kisaran, Lotte Line Project Cilegon, peningkatan Jalur KA Medan Labuhan -Rantau Parapat, peningkatan kapasitas Jalan tol Jakarta Cikampek KM50, Jalan Tol Semarang Demak, pembangunan pabrik kaca KCC Kabupaten Batang, Tol Palembang-Betung, dan proyek pembangunan jembatan sungai Sambas besar.
Selain itu, WIKA Beton juga sedang berekspansi ke pasar Asia Tenggara. Pada kuartal I 2022, WTON berhasil memenangkan tender proyek pengerjaan rel kereta api milik Philippines National Railways (PNR). Tender tersebut berhasil didapatkan WIKA Beton bersama aliansi strategis (strategic alliance) berbentuk konsorsium dengan 2 (dua) rekanan lokal (local strategic partner) di Filipina.
“Proyek dari PNR yang diperoleh WIKA Beton bersama dengan rekanan lokal di Filipina ini memiliki lingkup pekerjaan suplai PC Sleepers dan rail fastening system,” ujar Fadli dilansird dari Kontan, Jumat (20/5).
Tak hanya itu, Fadli menambahkan, dalam proyek ini porsi pekerjaan yang dilakukan WIKA Beton termasuk menjual jasa expertise yakni project management. WTON menilai kehadiran WTON di Filipina ini mengindikasikan keahlian perusahaan di bidang beton perkeretaapian yang dibuktikan dengan dipercayanya WTON oleh pemilik proyek.
Fadli juga mengatakan, hal ini juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu bersaing dengan pelaku usaha yang sama di Asia Tenggar
Seperti diketahui, WTON saat ini memang gencar mengakomodasi kebutuhan untuk pembangunan rel kereta api. Baru-baru ini, WTON baru saja merampungkan produksi Slabtrack atau bantalan kereta untuk kebutuhan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan Slab Track untuk lintasan proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).
Dari total kebutuhan dalam proyek ini sebanyak 30.177 buah Slab Track, WIKA Beton mendapatkan porsi pekerjaan 49% atau sebanyak 14.786 buah melanjutkan pekerjaan dari Sinohydro sebanyak 51%.
Sebagai informasi, dalam proyek KCJB ini WIKA Beton tak hanya berpartisipasi pada produksi Slab Track tapi juga pembangunan struktur lintasan berupa produksi Bantalan Jalan Rel (BJR) atau Railway Sleepers dan penyediaan Ready Mix Concrete melalui 4 (empat) batching plant yaitu batching plant Halim, batching plant Karawang, batching plant Walini, dan batching plant Baros.
Comments are closed.