NCC 2024

BUMN Berencana Gandeng Santri untuk Tingkatkan Ekosistem Pangan

Businessnews Indonesia – Sebagai wujud komitmen dalam pemberdayaan ekonomi pesantren. Menteri BUMN, Erick Thohir berniat menggandeng para santri sebagai bagian dari aset kemandirian ekonomi pesantren. Menurutnya, BUMN dan satri dapat berkolaborasi meningkatkan ekosistem pangan.

“BUMN Pangan perlu gandeng para santri sebagai aset keberlangsungan pangan,” ujar Erick saat halal bihalal bersama para santri di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Banten, (11/5/2022).

Menurut Erick, pangan menjadi sorotan utama saat ini, seperti komoditas minyak goreng, gula, beras, yang menjadi kebutuhan pangan pokok para santri, guru, orang tua santri, dan komunitas alumni pondok pesantren yang menjadi satu kesatuan ekosistem.

“Pangan menjadi fokus pemerintah. BUMN Holding Pangan ID Food dapat menciptakan rantai pasok pangan di lingkungan santri sebagai wujud kemandirian pangan di lingkungan pondok pesantren,” ucap Erick.

Erick mengapresiasi langkah Holding Pangan ID Food mengingat pada hari yang sama, ID Food bersama anak usahanya PPI dan Rajawali Nusindo mendistribusikan 300 ton minyak goreng curah dan 800 ton gula di Kupang, NTT, untuk didistribusikan ke pasar-pasar tradisional.

Erick menyebut, kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi BUMN lainnya seperti PTPN III, Pos Indonesia, dan Bank BRI secara perdana dengan menggunakan fasilitas tol laut sinergi Kementerian Perhubungan dan Badan Pangan Nasional.

“Sebelumnya ID Food juga sudah berkontribusi menyalurkan minyak goreng curah sebanyak 37 juta liter ke pasar tradisional seluruh Indonesia,” ungkap Erick.

Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan mengatakan, ID Food berkomitmen mendukung pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk upaya meningkatkan kemandirian pangan melalui pondok pesantren. Hal tersebut diwujudkan dengan gelaran pasar murah bersama Kementerian BUMN dan pondok pesantren di wilayah Banten.

“Sebanyak dua ribu paket sembako (beras, minyak goreng, dan gula), didistribusikan melalui PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan Rajawali Nusindo untuk memenuhi kebutuhan komunitas santri di Pondok Pesantren,” ucap Frans. (AFZ)

Comments are closed.