NCC 2024

BNI Upayakan Genjot Kredit Sektor Properti

Businessnews Indonesia  Sebagai salah satu bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berupaya menggenjot kredit sektor properti pada tahun ketiga pandemi Covid-19.

Direktur Bisnis Konsumer BNI, Corina Leyla Karnalies mengatakan sektor properti memiliki multiplier effect lebih dari 170 subsektor industri yang dapat menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.

“BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) atau BNI Griya meningkat delapan persen atau Rp 49,8 triliun secara tahunan (year on year/yoy) pada Februari 2022. Secara keseluruhan kinerja KPR perseroan pada tahun ini bisa tumbuh lebih tinggi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (17/4/2022).

Menurutnya, tren pertumbuhan kredit properti pada kuartal I 2022 cenderung meningkat khususnya KPR BNI Griya. Adapun pertumbuhan KPR pada dua bulan pertama tahun ini telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. 

“Program BNI Griya yang ditawarkan antara lain suku bunga mulai 3,4 persen fixed dua tahun pertama, cicilan ringan dengan opsi bayar bunga saja hingga dua tahun pertama, serta kemudahan pengajuan KPR secara online dengan e Form BNI Griya yang dapat diakses melalui website BNI, BNI mobile banking atau ketik http://bit.ly/eFormBNIGriya,” ucapnya.

Pada 2020, BNI juga menyelenggarakan BNI Griya Expo Online, yang merupakan virtual property expo pertama di Indonesia. Ke depan BNI terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik untuk nasabahnya. “Selanjutnya nantikan berbagai kejutan dari BNI Griya dalam waktu dekat ini melalui program-program dan expo offline maupun online serta channel digital lainnya,” tutur Corina.

Adapun pertumbuhan KPR BNI pada Februari sebesar delapan persen telah melampaui realisasi pertumbuhan KPR sepanjang 2021 yang tumbuh 7,7 persen mencapai Rp 49,6 triliun. Dengan perbaikan sektor properti dan perekonomian tahun ini, perseroan siap untuk mencapai target kredit secara total sebesar tujuh sampai 10 persen.

Sementara itu, BNI menyalurkan fasilitas pembiayaan proyek Katalis Merah Putih dengan total maksimum Rp 257,9 miliar. Adapun fasilitas ini terdiri atas kredit investasi, modal kerja, serta pemberian plafon LC/SKBDN, GB, dan SBLC.

“Pembiayaan proyek tersebut merupakan bentuk kontribusi BNI dalam menyediakan one stop banking solution terhadap greenfield project yang dapat memberikan dampak baik secara bisnis maupun lingkungan,” ucapnya. (AFZ)

Comments are closed.