NCC 2024

Berharap Go Global, Erick Thohir Ganti Slogan ‘BUMN Hadir untuk Negeri’ jadi ‘BUMN untuk Indonesia’

BusisnessNewsIndonesia –Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merayakan hari jadi Kementerian BUMN Ke-22 hari ini, Senin (13/4/2020). Acara perayaan ulang tahun yang sederhana di tengah krisis dilakukan dengan khidmat dan dihadiri oleh jajaran wakil menteria, sekretaris menteri, staf khusus dan lainnya.

Dalam perayaan ulang tahun, Erick turut mengumumkan penggantian slogan BUMN dari yang awalnya “BUMN Hadir Untuk Negeri”.

“Hari ini, saya ingin mengubah tagline (menjadi) BUMN Untuk Indonesia supaya lebih besar dan maknanya dalam, sehingga suatu saat kita dapat kesempatan go global, kapan lagi bisa kita tancapkan bendera merah putih di luar,” ujarnya melalui siaran langsung di akun Instagram resmi @kementerianbumn, Senin (13/4/2020).

Erick juga mengingatkan agar seluruh jajarannya tetap kompak dan produktif dalam bekerja terutama di tengah pandemi seperti ini.

Dirinya turut mengapresiasi para jajaran yang sudah bekerja dengan baik meskipun dengan ruang gerak terbatas.

“Saya apresiasi dengan yang hadir, pak Wamen (wakil menteri), Sesmen (sekretaris menteri), Bapak Ibu Deputi Staf Ahli yang terus bekerja, dengan keadaan saat ini kita tahu berat untuk terus bekerja. Tapi ini sebuah pengorbanan yang kita harus berikan kepada Indonesia, dan rakyat,” ujar Erick.

Cuma 10 Persen BUMN yang Mampu Berdiri Tegap

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, hanya 10 persen BUMN yang mampu berdiri tegak sisanya tidak siap dari sisi kualitas kerja. Untuk itu, Kementerian BUMN akan melakukan sejumlah konsolidasi.

“Kita sudah pelajari selama 7 bulan ini dengan pakar-pakar independen. Kenyataannya sangat menyedihkan 68 persen perusahaan di BUMN siap bahkan dianjurkan untuk bisa konsolidasi. Hanya 10 persen bisa berdiri tegak yang lainnnya tidak siap,” ujarnya di Jakarta, Senin (13/4/2020).

Erick mengatakan, dalam rangka mendorong kinerja BUMNyang semakin baik pihaknya akan melakukan perapihan tenaga kerja Sumber Daya Manusia (SDM). Selama ini mayoritas karyawan banyak digaji untuk datang ke kantor tanpa memberikan kontribusi bagi kemajuan perusahaan.

“Saya sedang mengusulkan perubahan ke depan. Bahwa ke depan kita tidak mau juga terima hanya anggaran APBN terus-menerus. Yang mengakibatkan tadi kinerja kita tidak bisa didata dengan baik. Semua yang hadir hanya sebatas terima gaji. Namun kita tidak punya challenging mengenai bagaimana memberikan terbaik,” jelasnya.

Dia menambahkan, ke depan pihaknya juga tidak mau BUMN hanya mengandalkan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) untuk menopang bisnis. Sebab, seharusnya BUMN yang memberikan kontribusi bagi negara dalam bentuk deviden.

“Ke depan kementerian ini akan hidup, karena jika dividennya makin besar maka kita mendapatkan 1 persen. Itu yang kita gunakan. Jadi kita tidak mau mengandalkan APBN saja. Kalau dividennya makin besar kita bisa kelola 1 persen itu saja,” tandasnya. (ed.AS/Bussnews/merdeka.com)

Comments are closed.