NCC 2024

Sebut BUMN akan Di Jual, Ini Kata Erick Thohir!

Jakarta, BusinessNews Indonesia– Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pernah menyebut akan membubarkan atau menjual anak dan cucu perusahaan pelat merah yang beromzet di bawah Rp50 miliar.


Alasannya, pertama, untuk bersih-bersih anak dan cucu BUMN yang tidak menguntungkan, sehingga tidak menjadi benalu bagi induk perusahaan.

Kedua, Erick menyebut gemuknya BUMN membuat perusahaan menjadi tidak gesit dan sulit dikonsolidasikan.

“Jumlah BUMN terlalu banyak, akhirnya ketika terlalu banyak dikontrol pun sulit dan punya kerajaan-kerajaan kecil. Ketika dikonsolidasikan juga tidak mudah,” bebernya pada Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (2/12).

Erick mencontohkan penggabungan perusahaan management listrik, Energy Management Indonesia, dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Karena, keduanya menjalankan bisnis yang sama.

Baca Juga : Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris PT PAL, Ini Susunan Barunya

Disamping itu, ia menyebut pembubaran BUMN cilik juga memberikan kesempatan bagi pengusaha daerah untuk berkembang. Hal ini menjawab keluhan pengusaha daerah yang kerap melontarkan monopoli BUMN yang tidak memberi ruang untuk pengusaha kecil.

“Sejalan dengan keinginan mengecilkan jumlah BUMN, lebih baik main yang besar-besar. Kita refocus,” ucap Erick.

Dikutip dari Detikfinance, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa keinginan sang menteri dilakukan agar BUMN tidak bermain di bisnis yang kecil.

Baca Juga : Nico Kanter Jadi Dirut Antam, Ini Susunan Komisaris dan Direksi Terbaru!

“Bukan ditutup, tawarkan swasta. Iya diakuisisi supaya BUMN ini jangan main kecil-kecilan lah. Besar-besar lah,” ujar Arya.

Dalam kesempatan tersebut, Arya belum memberikan keterangan yang rinci mengenai berapa BUMN yang akan dilepas. Arya mengaku saat ini sedang dalam proses. “Lagi proses,” katanya.

Arya menambahkan pihaknya berencana menghapus BUMN dengan pendapatan yang kecil tersebut agar tidak bersaing dengan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Mendingan kita hilangin seperti itu, ya sudah kasih UMKM dong,” pungkas Arya. (TN)

Comments are closed.