Aviasi Pariwisata Indonesia Sabet 2 Penghargaan Bergengsi Ajang GRC & Leadership Award 2025

BusinessNews Indonesia – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau berbisnis sebagai Injourney meraih 2 (dua) penghargaan bergengsi di ajang awarding tahunan GRC & Leadership Award 2025 yang digelar oleh Majalah BusinessNews Indonesia di Hotel The Westin Jakarta pada Rabu (12/11/2025).

Pada acara yang mengangkat tema “From Governance to Greatness: Leadership that Drives Risk-Intelligent Organization”, InJourney berhasil meraih penghargaan dengan lima (5) star diamond. Adapun kategori penghargaannya yaitu The Greatest Champions of GRC Excellence & Leadership Performance 2025 dan The Best Corporate in Digital Transformation 2025 (Aviation & Tourism Industries). Dari sisi individual, Injourney berhasil memperoleh penghargaan The Best Chief Financial & Risk Management Officer 2025 yang diraih oleh Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Yudi Rizkyardie Darun.

Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang Leadership, GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi, Konsultan GCG, Manajemen Risiko, Manajemen Kepatuhan, ESG, serta akademisi yang menjadi Dewan Juri GRC & Leadership Award 2025 dalam proses penjurian, memutuskan bahwa InJourney dinilai telah mengimplementasikan GRC dan kepemimpinan (leadership) dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.

InJourney pada tahun 2024 secara agresif memulai pelaksanaan 24 Inisiatif Strategis sebagai bagian dari agenda besar Transformasi dan Optimalisasi Keuangan, Tata Kelola, Manajemen Risiko, Kepatuhan, dan Kinerja di seluruh ekosistem grup. Melalui berbagai program seperti Harmonized Chart of Accounts (CoA), Digital Enterprise Performance Management (EPM), hingga integrasi ERP, InJourney membangun fondasi keuangan dan operasional yang lebih modern, terstandarisasi, serta mampu memberikan visibilitas kinerja secara real-time.

Penguatan struktur likuiditas, peningkatan EBITDA dan ROE, optimalisasi manajemen kas terpusat, serta implementasi studi kelayakan proyek yang lebih ketat menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan model bisnis yang sehat, efisien, dan berorientasi pada keberlanjutan finansial. Di saat yang sama, InJourney juga berfokus pada peningkatan kualitas peringkat korporasi (corporate rating) melalui manajemen keuangan yang lebih prudent dan penguatan struktur permodalan.

Pada sisi tata kelola, risiko, dan kepatuhan, InJourney menegaskan standar baru melalui penerapan Integrated Governance, Four Eyes Principles, peningkatan Risk Maturity Index, dan implementasi Integrated Risk Management yang berlaku menyeluruh di seluruh entitas grup. Upaya ini diperkuat oleh pengembangan Business Continuity Management, perencanaan pajak terintegrasi, serta penyusunan Integrated Management Report yang memastikan transparansi dan akuntabilitas berstandar global.

Selain itu, InJourney mendorong kolaborasi lintas fungsi melalui penyusunan Anggaran & KPI secara kolaboratif, pembentukan tim CFRO Group, peningkatan kapabilitas talenta dan proses bisnis, hingga optimalisasi collection dan solvabilitas. Dengan menjalankan portofolio transformasi ini secara simultan, InJourney tidak hanya memperkuat fondasi tata kelola dan kinerja, tetapi juga membangun ekosistem pariwisata dan aviasi nasional yang lebih adaptif, kompetitif, dan berorientasi masa depan.

Ketua Penyelenggara GRC & Leadership Award 2025 sekaligus CEO BusinessNews Indonesia, Irnanda Laksanawan, menjelaskan bahwa GRC tidak hanya menjadi instrumen kepatuhan, tetapi juga alat kepemimpinan strategis untuk menciptakan nilai dan ketangguhan organisasi.

“Penerapan GRC yang efektif membutuhkan peran kepemimpinan yang kuat, berintegritas, dan memiliki visi jauh ke depan. GRC & Leadership Award 2025 ini kami selenggarakan untuk mengapresiasi para pemimpin dan organisasi yang mampu menumbuhkan budaya tata kelola yang sehat, berbasis risiko, dan berorientasi keberlanjutan,” ujar Irnanda.

Irnanda menambahkan, ajang ini merupakan momentum penting bagi para pelaku bisnis dan pimpinan korporasi untuk terus memperkuat pondasi tata kelola yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis global. Menurutnya, hanya perusahaan dengan kepemimpinan yang tangguh dan etis yang dapat mengubah tata kelola menjadi keunggulan kompetitif.

“Kepemimpinan bukan sekadar kemampuan mengarahkan, tetapi juga keberanian mengambil keputusan berbasis data, risiko, dan nilai-nilai etika. Di era disrupsi saat ini, kepemimpinan yang berorientasi GRC akan menentukan daya tahan dan keberlanjutan perusahaan,” tambahnya.

Melalui ajang ini, para finalis dan penerima penghargaan diharapkan menjadi inspirasi bagi dunia usaha untuk memperkuat tata kelola yang tangguh, mengelola risiko secara cerdas, serta menumbuhkan kepemimpinan strategis menuju Indonesia yang unggul, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Comments are closed.