Zulhas Ajak Pedagang Tradisional dan UMKM Ikut Digitalisasi

JAKARTA, businessnews.co.id – Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa digitalisasi telah menjadi suatu keharusan di berbagai sektor, termasuk dalam perdagangan.

“Memang digitalisasi perdagangan satu keniscayaan, makanya saya ajak UMKM, pedagang pasar. Untuk yang senior nggak mudah, perlu belajar lagi, perlu dibimbing, tapi nggak sulit kok,” ujar Zulkifli Hasan dalam kunjungannya di Solo, Jawa Tengah, pada hari Rabu.

Dengan demikian, pihaknya terus mendorong pertemuan kerja sama yang melibatkan pedagang pasar, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta e-commerce.

“Tujuannya untuk saling melengkapi, kalau nggak maka kita akan ketinggalan,” tambahnya.

Menurut Zulkifli, para pedagang pasar diharapkan tidak hanya berjualan secara offline, tetapi juga dapat menguasai penjualan online.

“Perlunya UMKM dan pedagang tradisional dilatih, bagaimana cara tampil, cara packaging-nya. Misalnya jual sambal dikemas pakai plastik kan nggak bagus, tapi kalau pakai botol akan lebih bagus,” paparnya.

Pihaknya mencatat bahwa transaksi perdagangan digital mengalami peningkatan yang signifikan. Sepanjang tahun 2023, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp533 triliun. Selain itu, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) juga mencatatkan nilai transaksi hingga Rp25,7 triliun.

Selanjutnya, penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik mendukung potensi pertumbuhan e-commerce.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan mengingatkan pedagang tradisional dan pelaku UMKM untuk tidak terlibat dengan pinjaman rentenir karena dapat merugikan.

“Itu bahaya sekali, bunganya tinggi,” tegasnya.

Comments are closed.