ULN RI Oktober 2023 Turun Jadi US$392,2 Miliar
JAKARTA, businessnews.co.id – Posisi utang luar negeri (ULN) RI terpantau semakin terkendali. Pada periode Oktober 2023, ULN tercatat sebesar US$392,2 miliar, atau turun dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya pada September 2023 yang mencapai US$394,4 miliar.
“Penurunan posisi ULN ini terutama bersumber dari ULN sektor publik. Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan tumbuh 0,6% (year-on-year/yoy),” kata Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono Jum’at (16/10).
Lebih lanjut, Erwin menyebutkan penurunan posisi ULN pada periode bulan Oktober 2023 bersumber dari ULN yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun swasta.
Di sektor pemerintahan, posisi ULN per-Oktober 2023 tercatat sebesar US$185,1 miliar dari bulan sebelumnya US$188,3 miliar. Jumlah ULN di sektor pemerintah pada periode ini pun terhitung mengalami pertumbuhan sebesar 3% secara tahunan.
Erwin menjelaskan, perkembangan ULN pemerintah dipengaruhi oleh adanya perpindahan penempatan dana investor non-residen pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik. Hal tersebut pun terjadi seiring dengan tren volatilitas di pasar keuangan global yang meningkat.
“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah,” katanya.
Sementara itu, ULN yang berasal dari sektor swasta mengalami kontraksi pertumbuhan terbatas. Hingga periode akhir Oktober 2023, ULN sektor swasta sebesar US$196,9 miliar, naik tipis dari posisi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$196,7 miliar.
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,6% dari total ULN swasta.
“ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 74,6% terhadap total ULN swasta,” ujarnya.
Dampak Turunnya ULN Bagi Pasar Investasi Tanah Air
Secara keseluruhan, Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa ULN Indonesia pada Oktober 2023 tetap terkendali, sebagaimana tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 28,7%, dari 28,9% pada periode bulan sebelumnya.
Lebih dari itu, ULN yang terkendali dan berujung pada solidnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah era ketidakpastian situasi global saat ini tentu menjadi sentimen positif untuk meningkatkan daya tarik bagi dunia Investasi Tanah Air ke depannya.
Sebab, keseimbangan keuangan yang terjaga menunjukkan kedisiplinan pemerintah dalam pengelolaan utang dapat berujung pada meningkatnya kepercayaan investor untuk mendorong aliran modal masuk ke dalam negeri. Berbagai instrumen investasi dapat menjadi pertimbangan investor untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal di tengah kondisi ekonomi RI yang stabil.
Comments are closed.