NCC 2024

Hari Ini, Erick Thohir akan Serahkan Laporan Dana Pensiun BUMN ke Kejagung

Jakarta, Businessnews.co.idMenteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dijadwalkan akan menyerahkan laporan terkait dana pensiun (dapen) BUMN kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Selasa (3/10/2023). Selain itu, Erick juga akan mengadakan sesi konferensi pers bersama Jaksa Agung Burhanuddin. 

Erick dan Burhanuddin juga akan menyampaikan perkembangan terkait sejumlah isu di BUMN karya hingga Bukit Asam.

Sebelumnya, Erick telah mengungkapkan bahwa langkah-langkah untuk melakukan transformasi dan memperbaiki pengelolaan dapen di BUMN sedang dalam proses yang berkelanjutan. Erick berencana untuk segera menyerahkan laporan hasil audit terkait dapen BUMN kepada Kejagung dalam waktu dekat.

Insya Allah pekan depan, Pak Ateh (Kepala BPKP) kemarin sudah bicara sama saya, ada Bapak Jaksa Agung juga, kebetulan rapat terbatas bahwa mulai siap,” ujar Erick usai penanaman pohon ini di halaman Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Erick menjelaskan bahwa saat ini Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedang melakukan audit terhadap laporan dapen BUMN. Erick menyatakan bahwa hasil dari audit ini akan menjadi landasan bagi Kementerian BUMN untuk kemudian menyerahkannya kepada Kejagung.

“Jadi kalau pekan depan tidak ada (halangan), akan kita serahkan,” kata Erick.

Erick menjelaskan bahwa penting untuk melakukan pemetaan terhadap dana pensiun (dapen) BUMN agar dapat membuat keputusan yang tepat dan memberikan sanksi yang sesuai.

Erick juga mengungkapkan bahwa terdapat dua indikasi yang muncul terkait dapen BUMN, yaitu kesalahan dalam pengelolaan dan tindakan korupsi.

“Semua perlu waktu, jangan sampai yang korupsi tercampur sama misalnya yang miss management administrasi, tapi penjara harus ketika korupsi,” kata Erick.

Kementerian BUMN, lanjut Erick berkomitmen untuk mendorong penegakan hukum kepada individu yang bersalah serta melakukan perbaikan sistem.

Erick menyebut aspek kepemimpinan dan perbaikan sistem merupakan dua hal utama dalam memperbaiki dapen BUMN.

“Perbaikan sistem juga penting karena membangun sesuatu harus ada kepemimpinan dan sistem yang berjalan seiringan. Ini kan sudah peristiwa zaman dulu bukan zaman sekarang,” lanjutnya.

Erick tidak ingin kesalahan dalam tata kelola atau tindakan korupsi dalam dapen merusak kinerja positif perusahaan-induknya.

Erick mengungkapkan bahwa saat ini BUMN sedang mengalami perkembangan yang positif, terbukti dari peningkatan pendapatan yang signifikan dari Rp 13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 124 triliun pada tahun 2021, kemudian mencapai Rp 250 triliun pada tahun 2022, serta mencatatkan dividen terbesar sepanjang sejarah yakni Rp 80,2 triliun.

“Kalau di kemudian hari pegawai BUMN sengsara, berdosa tidak, itu kenapa dapen kita perbaiki. Sama seperti kita perbaiki Asabri, pensiunan TNI, Polri yang terdepan menjaga negara, waktu pensiun tidak ada, lalu Jiwasraya berapa banyak dirugikan. Itu semua perlu proses, Jiwasraya saja baru 2024 pendanaan dari Kemenkeu lunas. Sabar, yang penting semua ada komitmen,” kata Erick Thohir.

Comments are closed.