NCC 2024

BPS: Inflasi RI September 2023 Tembus 2,28 Persen (yoy)

JAKARTA, businessnews.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat inflasi Tanah Air yang terkendali pada bulan September 2023. Pada periode ini, inflasi secara tahunan tercatat sebesar 2,28% (year-on-year /yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang berada pada level 115,44

Secara bulanan di September 2023 inflasi tercatat sebesar 0,19%, terhitung naik tipis sebesar 0,19% jika dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya di Agustus 2023 yang tercatat deflasi 0,02%.

Pelaksana tugas (Plt.) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan inflasi pada periode bulan ini dikontribusi utamanya dari kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Kelompok tersebut mencatat inflasi sebesar 0,35% mom (month-to-month), dengan andil pada inflasi sebesar 0,09%,” terang Amelia dalam konferensi pers Senin (2/10).

Sementara berdasarkan jenis komoditasnya, Amelia menyebutkan beras menjadi komoditas penyumbang inflasi terbesar. BPS mencatat kenaikan harga beras pada September 2023 menyumbang inflasi sebesar 0,18%.

Selain beras, bensin turut menjadi komoditas selanjutnya yang menjadi salah satu penyumbang utama inflasi. Sepanjang September 2023, bensin menyumbang sebesar 0,06% dari keseluruhan inflasi.

“Sejalan dengan adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi,” tambah Amalia.

Lebih lanjut, komoditas lainnya seperti tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademik (perguruan tinggi), rokok kretek filter, dan daging sapi juga menjadi penyumbang inflasi, dengan kontribusi masing-masing sebesar 0,01%.

Secara umum, terkendalinya inflasi menjadi cerminan dari kondisi perekonomian Tanah Air yang stabil. Harga barang dan jasa yang cenderung stabil atau naik dengan laju yang lebih lambat, dapat berdampak terhadap meningkatnya daya beli konsumen.

Sementara untuk menjaga tingkat inflasi agar tetap terkendali di level rendah, tentu bank sentral akan cenderung menjaga kebijakan suku bunganya pada level yang rendah.

Comments are closed.