NCC 2024

Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Indonesia Melangkah Maju Tekan Emisi Karbon Global

JAKARTA, businessnews.co.id Indonesia resmi memiliki Bursa Karbon. Pada Selasa (26/9), Presiden Joko Widodo meresmikan Bursa Karbon Indonesia alias IDXCarbon di Bursa Efek Indonesia.

Peluncuran bursa karbon ini menandai tonggak sejarah baru dalam perdagangan karbon di Indonesia, mengingat negara ini memiliki potensi karbon yang besar. Menurut Presiden Jokowi, Indonesia memiliki potensi untuk menangkap satu gigaton unit karbon, dengan peluang ekonomi mencapai Rp 3.000 triliun.

Jokowi juga mencatat bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara di mana sekitar 60% emisi karbon dalam negeri berasal dari sektor alam.

“Potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp 3.000 triliun bahkan bisa lebih,” ungkap Jokowi di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (26/9).

Presiden menyatakan bahwa kehadiran bursa karbon ini memiliki potensi ekonomi yang signifikan dan sejalan dengan upaya global untuk mengurangi emisi karbon.

“Bursa karbon yang kita luncurkan hari ini bisa menjadi sebuah langkah konkret, bisa menjadi sebuah langkah besar untuk Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC)),” tuturnya.

IDXCarbon diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) dan Jokowi meminta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah konkret lainnya, seperti penggunaan standar karbon internasional dan teknologi untuk transaksi yang efektif dan efisien.

“Saya sangat optimistis, Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia asalkan langkah-langkah konkret tersebut digarap secara konsisten dan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, baik oleh pemerintah, oleh swasta, masyarakat, dan bersama-sama dengan stakeholder lainnya,” ucapnya.”Saya sangat optimistis, Indonesia bisa menjadi poros karbon dunia asalkan langkah-langkah konkret tersebut digarap secara konsisten dan bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, baik oleh pemerintah, oleh swasta, masyarakat, dan bersama-sama dengan stakeholder lainnya,” ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa bursa karbon akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan teknologi blockchain dan menggunakan unit karbon berkualitas.

Bursa karbon akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari pasar dalam negeri dan akan berkembang ke perdagangan pasar karbon internasional serta menjadi hub regional. OJK juga telah memberikan izin kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai penyelenggara bursa karbon.

“Kita harus menjadi market regional hub agar tersedia unit karbon sesuai standar internasional, dan kita bekerja dengan standar internasional. Dan perlu percepatan pengaturan mutual recognition agar proses registrasi berjalan cepat,” ucap Luhut.

IDXCarbon menawarkan berbagai mekanisme perdagangan, termasuk pasar reguler, pasar negosiasi, pasar lelang, dan marketplace. Untuk menarik minat investor, BEI memberikan potongan biaya transaksi hingga akhir Oktober 2023.

Ini adalah langkah signifikan dalam komitmen Indonesia untuk dekarbonisasi dan mengurangi emisi karbon menuju Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menekankan bahwa IDXCarbon akan menciptakan perdagangan karbon yang teratur, wajar, dan efisien.

Comments are closed.