NCC 2024

Nasabah Bunuh Diri usai Diteror, Manajemen Adakami Buka Suara

JAKARTA, businessnews.co.id – Manajemen PT Pembiayaan Digital Indonesia atau platfom pinjaman online (pinjol) yang dikenal sebagai Adakami buka suara usai mencuat kabar bunuh dirinya salah satu nasabah karena diteror oleh oknum desk collection (DC).

“Dengan ini kami menyatakan keperihatinan yang tulus dan mendalam serta komitmen kami
dalam melakukan penyelidikan dan penanganan,” ungkap Brand Manager Adakami Jonathan Kriss dalam keterangannya kepada businessnews.co.id Rabu, (20/9).

Untuk tujuan penyelidikan dan penanganan, lanjut Jonathan, Adakami telah mengumpulkan data dan infomasi yang relevan serta melakukan verifikasi terhdap nomor DC terkait unggahan yang ramai disampaikan akun Twitter/X @rakyatvspinjol.

Dirinya menerangkan, hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Adakami menunjukan bahwa nomor tersebut tidak terdaftar dalam sistem di perusahaan.

“Kami berkomitmen akan terus mencari data dan informasi yang tambahan yang akurat guna membantu kami dalam melacak kejadian tersebut. Jika ada pihak yang memiliki informasi terkait, kami mohon untuk menghubungi kami melalui nomor telepon 15000-77 atau alamat email hello@cs.adakami.id,” jelas Jonathan.

Sebelumnya dalam unggahan di media sosial, akun @rakyatvspinjol juga menjelaskan bahwa teror yang dilakukan oleh oknum diduga dari Adakami membuat korban dengan inisial K kehilangan pekerjaan.

“Terroran pertama menyebabkan K dipecat dari kantornya. DC Adakami terus menerus menelpon ke kantor K yang akhirnya mengganggu kinerja operator telpon,” tulis dalam unggahan @rakyatvcpinjol dikutip Rabu (20/9).

Selanjutnya, keluarga K pun berupaya membantu korban. Setelah dipecat, istri dan anaknya pun disebutkan pulang ke rumah orang tuanya. Teror kemudian berlanjut dengan munculnya orderan fiktif melalui layanan GoFood yang datang ke rumahnya.

“Dalam 1 hari, ada 5-6 order fiktif yang datang ke rumahnya. Driver ojol kadang ada yang mengerti kalau itu order fiktif, namun ada juga yang ngotot disuruh bayar,” kata @rakyatvspinjol.

Pihak Adakami mengatakan, “Pengiriman pesanan fiktif melalui jasa ojek online bukanlah bagian dari
prosedur perusahaan kami dan tidak memiliki keterkaitan apapun dengan layanan AdaKami,” tandas Jontahan.

Comments are closed.