Pertamina Hulu Energi Teken KKS Wilayah Kerja Bunga
Jakarta, Businessnews.co.id – Pada tanggal 25 Juli, onsorsium PT Pertamina Hulu Energi North East Java dan PT Posco International ENP (POSCO ENP) secara resmi mendapatkan hak untuk mengelola Wilayah Kerja (WK) Bunga selama 30 tahun ke depan. Penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) ini berlangsung pada acara pembukaan IPA Convex ke-47 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.
PT Pertamina Hulu Energi North East Java adalah bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang dikoordinir oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE). KKS WK Bunga yang menggunakan bentuk kontrak bagi hasil cost recovery tersebut ditandatangani oleh Direktur POSCO ENP, Jeon-Hyeok Lee, Direktur Pertamina Hulu Energi North East Java, Endro Hartanto, serta Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
Dalam kesepakatan ini, pemerintah menunjuk PT Pertamina Hulu Energi North East Java dan POSCO ENP sebagai pengelola WK Bunga dengan masing-masing memiliki Participating Interest sebesar 50%. POSCO ENP akan bertindak sebagai operator. WK Bunga terletak di lepas pantai Jawa Timur dengan luas area 8.500 km2 dan total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi mencapai US$ 4 juta, yang termasuk studi G&G (geology & geophysic) dan akuisisi serta pemrosesan data seismik 3D seluas 350 km2.
Direktur Utama PHE, Wiko Migantoro, menyatakan bahwa penandatanganan KKS WK Bunga menegaskan komitmen PHE untuk meningkatkan portofolio dan menemukan sumber daya domestik baru melalui eksplorasi, mengikuti pengelolaan aset eksplorasi WK East Natuna dan WK Peri Mahakam yang telah ditandatangani pada tahun sebelumnya.
Sebelumnya, kerja sama antara Posco dan PHE dimulai dengan studi bersama Wilayah Bunga pada tahun 2021-2022, yang menghasilkan beberapa prospek dengan potensi eksplorasi yang tinggi. Setelah menjadi pemenang lelang penawaran langsung WK Bunga pada Februari 2023, Konsorsium POSCO dan PHE akan melaksanakan studi G&G secara lebih mendalam untuk mengevaluasi potensi eksplorasi sebelum melakukan pengeboran eksplorasi pertama.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyambut baik penandatanganan KKS WK Bunga dan menyatakan optimisme bahwa masuknya investasi baru di sektor hulu migas akan berdampak positif dalam percepatan produksi migas dan mendukung target pemerintah.
Setelah penandatanganan KKS WK Bunga, SKK Migas akan berkoordinasi dengan Kontraktor KKS untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan. Salah satu fokus utamanya adalah Komitmen Pasti, dan SKK Migas berkomitmen untuk mendukung agar program-program tersebut dapat segera dilaksanakan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyatakan bahwa di era transisi energi, minyak dan gas tetap memiliki peran penting dalam menyediakan energi yang terjangkau. Industri hulu migas masih dihadapkan pada tantangan untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi Indonesia memiliki banyak potensi pengembangan energi untuk mendukung kedaulatan energi nasional.
PHE berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola) untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan produksi gas 12 miliar kaki kubik per hari (bcfd) pada tahun 2030.
Comments are closed.