NCC 2024

Erick Thohir Tekankan Holding BUMN InJourney Harus Jalani Proses Digitalisasi

Jakarta, Businessnews.co.id – Menteri BUMN, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa digitalisasi harus diterapkan di Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia InJourney untuk mempermudah pelayanan dan mendorong transparansi.

Menurutnya, data memiliki peran kunci dalam hal ini karena dengan data yang tepat, pihaknya dapat menyusun layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, digitalisasi di InJourney dianggap penting untuk memudahkan pelayanan dan mendeteksi berbagai hal berdasarkan transparansi yang menjadi hal penting.

“Tentu kembali bagaimana sinkronisasi daripada data yang baik ini kita olah dan memprediksi hal ke depan,” kata Erick.

Erick Thohir menekankan bahwa sektor pelayanan atau industri pariwisata tidak dapat berjalan tanpa data, sehingga penting untuk memahami dan menggunakan data dengan baik agar dapat memprediksi dan merencanakan masa depan dengan lebih baik.

Selain itu, Erick Thohir juga mendorong generasi muda untuk lebih memahami digitalisasi agar transformasi di InJourney dapat berjalan lebih cepat. Ia percaya bahwa kehadiran generasi muda akan mempercepat proses transformasi digitalisasi tersebut.

InJourney dianggap sebagai perusahaan yang terus berkembang, dan Erick berharap generasi muda dapat berkontribusi secara efektif dalam mewujudkan transformasi yang diinginkan oleh InJourney.

InJourney merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia yang terdiri dari beberapa perusahaan, seperti PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko, dan PT Sarinah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2021 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Aviasi Pariwisata Indonesia.

Comments are closed.