Jakarta, Businessnews.co.id – Demi meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan Sulawesi Barat (Sulbar), Pemerintah Provinsi Sulawesi terus berkomitmen dengan membangun “homestay” atau pondok wisata di setiap tempat wisata di Sulbar.
Sekretaris Provinsi Sulbar Muhammad Idris, pada rapat koordinasi terkait bantuan pembangunan sarana hunian pariwisata mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi pada sektor kepariwisataan di daerah itu adalah tidak adanya homestay bagi wisatawan.
“Untuk itu, pembangunan homestay di setiap tempat wisata yang ada di daerah-daerah wilayah Sulbar akan dilakukan,” kata Muhammad Idris dilansir ANTARA, Rabu (8/2/2023).
Para pendiri homestay lanjut Muhammad Idris, harus memiliki pengetahuan mengenai kepariwisataan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan para pendiri homestay kata Muhammad Idris, yaitu sesuatu yang menarik perhatian ialah kebudayaannya, “amenity” atau kenyamanan ialah harus memiliki standar kenyamanan dan keamanan.
“Kemudian, ‘accessibility‘ atau mudah dicapai ialah tercapainya hal yang diinginkan para wisatawan, salah satunya wifi dan ‘excellent‘ (bagus sekali) ialah semuanya telah terpenuhi,” terang Muhammad Idris.
Melalui kesempatan itu, Muhammad Idris memberi masukan untuk Kabupaten Mamasa, yaitu menimbulkan aspek kepariwisataan dan membuat daya tarik bagi wisatawan agar berkunjung ke Mamasa.
“Kita jadikan ikon kopi di Mamasa dan dibuatkan museum kopi serta dipamerkan semua jenis kopi di dunia,” ucap Muhammad Idris.
Untuk Kabupaten Mamuju, homestay di Pulau Karampuang menurut dia, harus memiliki keunikan, begitupun di Pantai Dato di Kabupaten Majene.
“Masing-masing daerah membuat model homestay tersendiri, membuat perencanaan untuk homestay dengan dukungan air bersih,” kata Muhammad Idris.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Darmawati menyampaikan mengenai berbagai kendala yang dialami tiga kabupaten, yaitu Majene, Mamuju dan Mamasa.
Tiga kabupaten tersebut kata Darmawati terkendala tempat menginap para wisatawan yang berkunjung.
“Di Mamasa juga masih kekurangan akses ke tempat wisata, sedangkan di Majene, dengan tingginya ombak bulan lalu, dermaga di tempat wisata Pantai Dato mengalami kerusakan hingga 40 persen,” kata Darmawati.
Comments are closed.