Jakarta, Businessnews.co.id – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) atau PTPN Group mencatatkan laba konsolidasi sebesar Rp 5,51 triliun pada tahun 2022. Pencapaian tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, kinerja positif tersebut tidak lepas dari keberhasilan PTPN Group dalam melakukan transformasi perseroan.
Abdul Ghani mengatakan dengan adanya transformasi menyeluruh yang dilakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, perseroan mampu menghasilkan kinerja yang membanggakan, khususnya pada komoditas utama PTPN Group.
“Tentu ini berkat kerja keras seluruh jajaran yang telah berkomitmen menjalankan transformasi untuk perbaikan kinerja,” kata Abdul Ghani yang dilansir pada Selasa (7/2/2023).
Abdul Ghani juga menyampaikan, penjualan PTPN Group tercatat meningkat 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 56 triliun.
Sementara itu, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yakni tercatat Rp 13,56 triliun atau 5 persen di atas rencana anggaran tahun 2022 (RKAP 2022).
Harga jual komoditi sawit juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana rata-rata harga CPO 2022 sebesar Rp12.489/kg, sedangkan di 2021 sebesar Rp11.293/kg.
“Selain harga jual yang baik, serta produktivitas yang meningkat, laba yang diperoleh di tahun 2022 juga dipengaruhi oleh cash cost (exclude biaya pemupukan) yang berhasil diturunkan hingga sebesar 4% dibandingkan tahun sebelumnya,” tambah Abdul Ghani.
Terdapat sejumlah lini bisnis yang menjadi andalan sehingga menopang kinerja perseroan. Di lini bisnis sawit misalnya, kata Abdul Ghani, tahun 2022 rata-rata produktivitas tandan buah segar meningkat 3,4 persen dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan produktivitas crude palm oil (CPO), yaitu mencapai lebih 5 ton per hektar atau meningkat 3,6 persen dari tahun sebelumnya, sementara produktivitas rata-rata CPO nasional tahun 2022 hanya 3,9 ton per hektar.
“Bahkan, 150.000 hektar dari 450.000 hektar tanaman produktif, mencapai protas hingga di atas 5,6 ton CPO per hektar, lebih tinggi dari capaian produktivitas perusahaan best practices terbaik nasional,” ujarnya.
Baca juga: Akselerasi PSR, Pemerintah Angkat Dirjenbun Sebagai Komisaris PTPN V
Comments are closed.