Turunkan Stunting di Jakarta, Menkes dan PJ Gubernur DKI Adakan Pertemuan
Jakarta, Businessnews.co.id – Demi upaya penurunan stunting di DKI Jakarta, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengadakan pertemuan khusus.
Dilansir ANTARA pada Rabu (1/2/2023), Menkes tiba di Balai Kota Jakarta, Rabu, sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung memasuki Pendopo Ruang Kerja Gubernur DKI Jakarta. Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyambut Budi Gunadi Sadikin yang berbaju batik berwarna cokelat. Keduanya kemudian memasuki Ruang Rapat Pimpinan Balai Kota Jakarta untuk membahas percepatan penurunan stunting di Jakarta.
Heru sebelumnya sudah menginformasikan kepada awak media bahwa dirinya akan bertemu dengan Menteri Kesehatan untuk membahas penanganan stunting di Jakarta.
“Besok atau Kamis, saya akan bertemu dengan pak Menteri Kesehatan juga membahas ini (stunting),” kata Heru pada Selasa (31/1/2023).
Data terkait jumlah stunting juga akan disinkronkan antara Pemprov DKI dengan instansi terkait di Pemerintah Pusat.
“Harapan kami dengan hormat pak Menkes akan diskusi, mensinkronkan data dengan benar-benar,” ujar Heru.
Terkait data stunting, lanjut Heru, pihaknya masih melakukan pendataan. Meski begitu, ia mendorong BKKBN, Kementerian Kesehatan dan BPS untuk menentukan jumlah stunting berdasarkan data nama dan alamat sehingga saat pihaknya melakukan penanganan dapat langsung tepat sasaran.
“Saya tidak berpolemik masalah (data) itu, saya terima semua data, yang penting kami atasi di lapangan,” imbuh Heru.
Sebelumnya, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo sebelumnya mengungkapkan di Jakarta diperkirakan ada sekitar 110 ribu balita stunting.
“Bisa dibayangkan kalau ‘stunting‘-nya 14 persen. Berarti masih ada sekitar 110 ribu balita ‘stunting‘ di DKI Jakarta. Wajar kalau di Pejaten masih ada 19 anak gizi buruk,” ucap Hasto.
Ia membeberkan dalam data yang dimiliki BKKBN, DKI Jakarta setidaknya memiliki sekitar 790 ribu balita. Namun, angka prevalensinya diperkirakan menyentuh 14 persen atau sekitar 110 ribu balita menderita stunting.
Comments are closed.