Integrasi dan Transformasi Human Capital Dongkrak Kinerja Pertamina

Jakarta, Businessnews.co.id – PT Pertamina (Persero)  sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dibidang energi terbesar di Indonesia berkomitmen mencapai visi perusahaan di tahun 2024 menjadi perusahaan energi global kelas dunia dengan nilai pasar $100 Milyar.

Salah satu strategi untuk mencapai visi tersebut dengan melakukan transformasi bisnis dan restrukturisasi Holding dan Subholding.

Pada tanggal 12 Juni 2020 Pertamina resmi menjadi holding company di bidang energi yang membawahi enam (enam) subholding yaitu Upstream Subholding, Gas Subholding, Refinery and Petrochemical Subholding, Power & NRE Subholding, Commercial and Trading Subholding, dan Integrated Marine Logistics Subholding.

Hal ini diungkapkan SVP Human Capital Management PT Pertamina (Persero) Lelin Eprianto pada penjurian Human Capital & Performance Award 2022 yang diselenggarakan secara virtual pada Kamis (24/11/2022).

“Untuk mencapai visi 2024 menjadi perusahaan energi global kelas dunia. Dalam satu tahun ini kita sudah mengimplementasikan restrukturisasi holding dan subholding,” jelas Lelin.

Lelin menambahkan, keberhasilan transformasi dan restrukturisasi Holding dan Subholding inilah yang mendongkrak kinerja Pertamina.

Diketahui, pada 2021 PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih konsolidasian (Audited) sebesar US$ 2,05 miliar atau sekitar Rp 29,3 triliun. Angka ini naik hampir dua kali lipat dibanding laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 15,3 triliun, di mana capaian itu tercatat 154% melampaui target RKAP 2021.

Kinerja keuangan positif Pertamina juga ditunjukkan dengan EBITDA sebesar US$ 9,226 miliar dibandingkan dengan EBITDA pada tahun 2020 yang mencapai US$ 7,95 miliar.

Bahkan pada 2022 ini, Pertamina menjadi satu-satunya BUMN yang masuk Global Fortune 500. Pada tahun ini, Pertamina menempati posisi 223 atau melonjak 64 peringkat dibandingkan tahun lalu, yakni diposisi 287.

Lebih lanjut, Lelin mengatakan restrukturisasi Holding dan Subholding ini bertujuan agar perusahaan lebih Lean, agile and efficient. Dapat meningkatkan Operational excellence, meningkatkan daya saing mengembangkan kapabilitas best-inclass dalam industrinya. Mempercepat pengembangan bisnis saat ini dan baru. Meningkatkan fleksibilitas partnership dan pendanaan. Memperbaharui organisasi, talenta dan mindset selaras dengan sebuah perusahaan energi world-class dan Memenuhi mandat social development locomotive guna mencapai kedaulatan energi.

Adapun kinerja human capital di tahun 2021 juga mengalami kinerja positif. Tercatat EBITDA employee naik 9,7% dibandingkan tahun lalu. Employee cost mengalami penurunan dibandingkan tahun 2021 sebanyak 34,4% dan Learning develompment hours meningkat 165% serta Living core values meningkat 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu terkait strategi & implementasi human capital, Pertamina menerapkan dua program utama yakni High Performance Organization, People & Culture dan Digitalized Human Capital.

“Kita ingin di program human capital ini agar High Performance Organization, People & Culture dan Digitalized Human Capital menjadi lebih hebat lagi,” terang Lelin.

Yang tak kalah menarik, untuk pengendalian dan pengelolaan human capital, Pertamina telah menerapkan digitaliasidari mulai dari hulu hingga hilir. Salah satunya Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center (PIEDCC) yang dapat memantau kinerja holding dan subholding secara real time online.

“Seluruh oprasional perusahaan holding dan subholding dikendalaikan dalam satu ruangan ini yaitu Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center. Dimana pengelolaan human capital juga terintegrasi dengan ini,” pungkasnya.

Selain itu ada juga Pertamina Signature (P-SIGN) sebuah platform yang digunakan untuk melakukan penandatangan dokumen digital. Dan ada juga platform P-Office sebuah system korespondensi yang terintegrasi bersifat real-time. Selain itu aplikasi ini juga terintegrasi dengan dengan Digital Signature, baik PSrE (Penyelenggara Sistem Elektronik) maupun non PSrE.

Selanjutnya Traco merupakan platform pelatihan online berbasis mobile untuk membantu pekerja dalam meningkatkan kemampuan dan pengetahuan. Dan Pertamina Online Sharing & Learning (POLS), sebuah platform untuk program sharing pengetahuan/ ide/ best practices/ tips yang bersifat edukatif dan dapat mendukung organisasi baik secara bisnis maupun untuk pengembangan pribadi pekerja.

“Digitalisasi yang terintegrasi ini bersifat realtime sehingga mempermudah mengambil keputusan dengan cepat,” tutupnya.

Sebagai informasi, Human Capital & Performance Award 2022 diadakan oleh Majalah BusinessNews Indonesia dan bekerjasama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), CEO Forum, Human Capital Institute – USA, serta para pakar dan profesional bidang Human Capital, Strategic Management, ICT, Riset & Inovasi konsultan HC dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Pertamina dan lainnya.

Ajang yang bertajuk “Human Capital Digital Transformation for Corporate Excellence” ini bertujuan mendorong prestasi dan kinerja perusahaan untuk mengembangkan transformasi human capital diintegrasikan dengan transformasi digital dalam pengembangan, pengelolaan, pembelajaran serta inovasi guna menciptakan talenta yang unggul, profesional dan berkualitas global.

Turut hadir selaku dewan juri Human Capital & Performance Award 2022 diantaranya Sofyan Rohidi, MBA, Ir. Rukmi Hadihartini, MM, Ir. Achmad Purwono, MBA, IPU, Dr. Ir. Elfien Goentoro, MBA dan Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng(MBM), PhD.

Comments are closed.