Optimisme Pertumbuhan Kredit di Tengah Ancaman Resesi
Jakarta, Businessnews.co.id – Masih kuatnya konsumsi domestik dan kecukupan likuiditas perbankan memicu optimisme penyaluran kredit dan pembiayaan ke depan masih berpotensi untuk terus tumbuh di tengah kenaikan suku bunga acuan dan ancaman resesi. Namun demikian lembaga jasa keuangan tetap perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memperkuat mitigasi risiko dalam penyaluran kredit.
Hal itu mengemuka dalam seminar bertajuk “Peluang Pertumbuhan Kredit di Tengah Ancaman Resesi dan Dinamika Politik” yang digelar PEFINDO Biro Kredit IdScore pada Kamis, 10 November 2022 di Jakarta.
Acara yang tahunan tersebut menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, seperti pengamat ekonomi, politik, dan pelaku sektor jasa keuangan dan dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang sebagian besar anggota PEFINDO Biro Kredit IdScore dan relasi perusahaan.
Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore mengungkapkan bahwa permintaan laporan kredit yang diterima pihaknya juga mengindikasikan hal yang sama. Jumlah akses permintaan data kredit atau inguiry terus meningkat sejak awal tahun. “Hingga Oktober 2022 inguiry yang masuk tercatat sebesar lebih dari 21 juta atau naik 794 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya” ungkap Abimanyu.
Mengacu pada hasil survey Bank Indonesia yang memprediksi standar penyaluran kredit triwulan IV 2022 akan lebih longgar dibandingkan periode sebelumnya dimana Indeks Lending Standard (ILS) mencatat angka negatif sebesar -1,9X, Abimanyu optimis penyaluran kredit hingga akhir tahun masih akan tumbuh.
Namun demikian, penyaluran kredit dan pembiayaan oleh lembaga keuangan harus diimbangi juga dengan penguatan pengelolaan risiko kredit secara cermat dan terukur. “Risiko kredit lembaga keuangan akan lebih terkelola apabila resesi benar-benar terjadi” ujarnya.
Lebih jauh Abimanyu menambahkan bahwa kenaikan suku bunga acuan berpotensi mengakibatkan berkurangnya permintaan kredit dan kemampuan sebagian debitur “Kondisi ketidakpastian saat ini menuntut lembaga keuangan untuk lebih prudent, mengedepankan pengelolaan risiko dan memanfaatkan semua jenis informasi dan data secara optimal, agar risiko dapat termitigasi” demikian Abimanyu menutup keterangannya.
Seminar Nasional ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PEFINDO Biro Kredit IdScore dan setelah selama sekitar dua tahun terakhir diselenggarakan secara daring.
Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada para anggota dan seluruh atas segala dukungan, kepercayaan dan jalinan kerjasama yang telah terbina dengan hangat selama ini. Pada kesempatan itu, IdScore juga memberikan apresiasi kepada beberapa anggota teraktif kami yang telah mencatatkan pertumbuhan ingury tinggi selama kurun waktu 2019 hingga 2021.
Adapun para pembicara dalam acara ini yaitu Komisaris Utama Indonesia Financial Group (IFG), Fauzi Ichsan, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wjiaya, Co-Founder dan CEO PT Investree Radhika Jaya, Adrian Gunadi, Direktur Keuangan, Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko PT Pegadaian, Ferdian Timur Satyagraha, Direktur Utama PT Bank BTPN Tbk, Hanoch Munandar, dan Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, I Made Dewa Susila.
Comments are closed.