Empat Program Dorong Akselerasi Destinasi TWC Borobudur
Jakarta, Businessnews.co.id – Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) Edy Setijono mengatakan ada empat program untuk mendorong dan mengakselarsi destinasi Taman Wisata Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, menjadi destinasi yang bertaraf internasional.
Ajang lomba lari bergengsi Borobudur Marathon yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah setiap tahunnya di kawasan TWC Borobudur menjadi penguat destinasi di kawasan Borobudur sebagai destinasi super prioritas.
“Borobudur Marathon itu salah satu program andalan kami di PT TWC, karena kami juga mempunyai target untuk menjadi magnet kunjungan wisatawan mancanegara. Maka kami terus mendorong kegiatan tersebut,” katanya di Magelang, Jawa Tengah, dilansir laman Kementerian BUMN, Selasa (1/11/2022).
Tahun ini Borobudur Marathon digelar secara terbuka di Taman Lumbini, Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, pada 12-13 November 2022, dengan tiga mata lomba yaitu Elite Race nomor marathon (42,195 kilometer), Young Talent 10 kilometer, dan Tilik Candi Half Marathon (21,097 kilometer).
Menurut Edy, ada empat kategori yang terus didorong agar kegiatan-kegiatan tersebut mempunyai standar internasional. Pertama adalah sport tourism, salah satunya Borobudur Marathon.
“Seperti diketahui Pemprov Jateng sudah menginisiasi ini menjadikan Borobudur Marathon menjadi ikon olahraga internasional di destinasi super prioritas Borobudur,” katanya.
Kemudian entertainment base, dimana pihak PT TWC juga sedang menyusun beberapa kegiatan yang sebelum pandemi sudah diselenggarakan, misalnya Borobudur Shympony.
“Ini memang kelasnya harus internasional karena supaya ada gaung internasional karena kami ingin destinasi super prioritas itu menuju ke sana,” katanya.
Selanjutnya yang ketiga adalah cultural base dan Candi Borobudur mempunyai Mahakarya Borobudur yang biasanya diselenggarakan di akhir tahun.
“Tetapi karena kemarin pandemi kemudian belum bisa terlaksana, harapannya nanti setelah adanya ketetapan terkait standar operasional prosedur manajemen pengunjung maka Mahakarya Borobudur ini bisa diaktifkan lagi dengan konsep yang baru,” katanya.
Menurut dia, yang keempat adalah konferensi internasional dan sudah mempunyai Borobudur International Conference yang sudah setiap tahun diadakan, namun sempat terhenti karena pandemi.
“Kami ingin di 2023 harapannya sudah bisa diadakan lagi dan tujuannya adalah menjadi penguat Borobudur sebagai destinasi super prioritas,” katanya.
Comments are closed.