NCC 2024

Sampai Juli 2022, Pertamina Catatkan Pendapatan US$ 45 miliar!

Jakarta, Businessnews IndonesiaSampai pada Juli 2022, PT Pertamina (Persero) mencatatkan pendapatan senilai US$ 45 miliar atau setara Rp 687,8 triliun (kurs Rp 15.286/dolar AS).

Hal ini disampaikan langsung oleh Kementerian BUMN melalui Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury. Pahala menyatakan, realisasi capaian pendapatan Pertamina yang mencapai US$ 45 miliar sampai Juli 2022 itu melebihi target perusahaan yang mana secara tahunan mengalami peningkatan di atas 45%.

“Sehingga dari sisi pendapatan bisa mencapai di atas US$ 45 miliar sampai posisi Juli lalu,” ujar Pahala seperti dilansir CNBC INDONESIA, Senin (3/10/2022).

Pahala menyebutkan, bahwa capaian pendapatan Pertamina tersebut disebabkan oleh adanya permintaan dari industri manufaktur yang sangat signifikan. Menurut Pahala, hal ini sekaligus sebagai cerminan kebangkitan industri manufaktur yang kembali mulai menggeliat.

“Kami melihat ini merupakan bagian dari kebangkitan dan sektor industri manufaktur di Indonesia yang menyebabkan demand di kedua BUMN tersebut di bidang energi yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” katanya.

Di sisi lain, di tengah ambruknya rupiah untuk dolar Amerika Serikat (AS) saat ini dinilai tidak mengganggu kinerja Pertamina. Pahala menyebutkan, kinerja Pertamina sangat baik meskipun Pertamina memiliki kewajiban dalam bentuk dolar AS atau valas. Namun perusahaan dinilai sangat disiplin dalam menerapkan lindung nilai atau hedging.

“Sehingga sampai saat ini kami belum melihat adanya pelemahan rupiah mempengaruhi kedua (Pertamina dan PLN) kinerja BUMN tersebut,” katanya.

Meskipun demikian, Kementerian BUMN tetap meminta agar Pertamina tetap menerapkan rasio hedging di atas 25% dibandingkan net kewajiban perseroan.

Comments are closed.