IPM PDSI Jadi Solusi Tingkatkan Efisiensi Proyek

Jakarta, Businessnews Indonesia – PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menjadi andalan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di sektor layanan jasa penunjang hulu minyak dan gas bumi (migas).

PDSI saat ini merupakan perusahaan jasa pengeboran (drilling) terbesar di Tanah Air yang memiliki fasilitas pelatihan pengeboran kelas dunia, didukung kemampuan lokal di pembuatan dan pemeliharaan rig serta perusahaan pendukung operasi rig.

“Salah satu kelebihan PDSI adanya Integrated Project Management (IPM) yang menjadi solusi bagi kontraktor dalam meningkatkan efisiensi dan kepastian penyelesaian proyek,” ujar Vice President Marketing & Business Partnership PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) PDSI Firmansyah Arifin, Kamis (22/9/2022).

Kekuatan utama Pertamina Drilling Services adalah ketersediaan rig. Saat ini PDSI memiliki 45 land rig services terrdiri atas rig pengeboran sebanyak 30 unit dengan kemampuan 300-400 sumur. Rig untuk aktivitas work over work services sebanyak 14 unit dengan kemampuan 300 sumur per tahun.

Di luar itu, perusahaan juga memiliki satu unit rig di pusat pelatihan untuk pusat pelatihan dan sertifikasi serta rig offshore WOWI sebanyak dua unit dengan kemampuan 50 sumur per tahun.

“Kami juga menggunakan high technology land rig, tujuh di antaranya type D Cyber, satu unit cyber skidding rig, dan dua unit cyber walking rig,” kata dia.

Melalui IPM Pertamina Drilling Services Indonesia menawarkan paket lengkap jasa yang menguntungkan bagi kontraktor karena bisa jauh lebih efisien dengan hasil optimal. Apalagi PDSI sudah masuk ke berbagai lini bisnis penunjang hulu migas lainnya seperti non-rig services, directional drilling, under balance drilling, H2S monitoring, cementing, pumping services.

“Hal ini membuat kami percaya diri mengembangkan IPM,” katanya.

Dia menyebutkan IPM merupakan layanan bundling untuk meningkatkan kinerja dan meningkatkan efisiensi dengan mengintegrasikan semua layanan dan teknologi, termasuk layanan rig, layanan non-rig dan dukungan lainnya jasa.

Total ada delapan pekerjaan yang termasuk dalam IPM, yaitu drilling fluid services, casing and tubing services, H2S monitoring, solid control, coring services, fishing services, dan cementing. “Selain itu ada pumping services dan directional drilling services-MWD,” ujarnya.

Selama 7 tahun terakhir, lanjut Firmansyah, IPM selalu menjadi pilihan para mitra Pertamina Drilling Services . Tidak hanya di industri migas sebenarnya, juga di sektor lain seperti panas bumi (geotermal).

Menurut dia, salah satu keuntungan layanan IPM Pertamina Drilling Services adalah fleksibilitas. Mitra Pertamina Drilling Services bisa menyesuaikan layanan apa saja yang benar-benar dibutuhkan. Hal ini termasuk ke dalam layanan semi-IPM.

IPM telah sukses memberikan dampak bagi kinerja produksi migas Pertamina. Beberapa contoh hasil layanan IPM adalah kegiatan eksplorasi di PHE Tuban East Java (TEJ), Jawa Timur dengan melakukan pemboran dua sumur eksplorasi yakni WMA-A1 dan Mudi-26. Untuk semi-IPM yang sedang berlangsung sekarang ada di PHE Ogan Komering, Sumatera Selatan. Hingga kini sudah enam sumur yang dibor dan ada delapan sumur lagi yang akan dibor.

Di sektor geotermal, Pertamina Drilling Services melakukan pengeboran 24 sumur di wilayah kerja panas bumi yang dikelola PT Pertamina Geothermal Energy, anak usaha PT Pertamina Power Indonesia. Kegiatan pengeboran dilakukan selama 3 tahun, 2015-2018.

Comments are closed.