NCC 2024

Bank Mandiri Optimistis dengan Pertumbuhan Fee Based Income Sampai Akhir Tahun

Jakarta, Businessnews Indonesia – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan perolehan fee based income (FBI) atau pendapatan berbasis biaya dan komisi tumbuh sangat baik meskipun secara keseluruhan pendapatan non bunga bank ini hanya naik 1% sepanjang semester I 2022 dibanding periode yang saham tahun sebelumnya.

Berdasarkan materi paparan kinerja Bank Mandiri semester I 2022, perseroan membukukan pendapatan non bunga secara konsolidasi Rp 16,1 triliun. Naik 1% dari Rp 15,9 triliun pada paruh pertama tahun sebelumnya.

Jika dirinci, FBI Bank Mandiri sebetulnya masih tumbuh 12% secara year on year (YoY) dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 6,87 triliun. Pendapatan non bunga hanya naik tipis karena adanya penurunan dari pendapatan treasury yang turun 37,9% dari Rp 4,2 triliun jadi Rp 2,6 triliun.

Direktur Keuangan Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan, pihaknya memperkirakan bahwa FBI sampai akhir tahun akan tumbuh on track seperti di semester I dimana lebih banyak didorong oleh recurring fee income seperti pendapatan dari Livin’, pendapatan dari admin deposit, admin kredit serta trade dan bank garansi.

“Kami melihat adanya potensi dari pendapatan fee dari adanya fitur-fitur baru Livin’ dan KOPRA. Contohnya adalah Livin’ Investasi dan SUKHA yang di luncurkan di bulan Mei dan Juli 2022,” katanya seperti dilansir Kontan.co.id, Jumat (5/8/2022).

Pendapatan Bank Mandiri terkait Dana Pihak Ketiga (DPK) dan remitansi mengalami kenaikan sebesar 27,2% secara YoY dari Rp 1,57 triliun menjadi Rp 2 triliun. Lalu pendapatan fee terkait dengan kredit naik 5,4% YoY dari Rp 1,37 triliun menjadi Rp 1,45 triliun, pendapatan biaya kartu kredit naik dari Rp 552 miliar menjadi Rp 610 miliar, serta pendapatan dari mutual fund dan bancassurance naik 2,6% dari Rp 412 miliar jadi Rp 425 miliar.

Selanjutnya, pendapatan dari Kopra naik 13% YoY dari Rp 903 miliar jadi Rp 1,02 triliun, fee dari ATM naik  15,2% YoY  dari Rp 307 miliar jadi Rp 354 miliar,  pendapatan dari Livin, SMS dan internet banking naik 16,9% YoY dari Rp 624 miliar jadi Rp 729 miliar, dan pendapatan dari non e-channel turun  27% dari Rp 389 miliar jadi Rp 284 miliar,

Selain itu, pendapatan non bunga Bank Mandiri juga berasal dari recovery aset bermasalah dan aset hapus buku yang mengalami kenaikan 30,3% dari Rp 2,04 triliun menjadi Rp 2,66 triliun. Serta kontribusi pendapatan non bunga dari anak usaha yang turun 0,7% jadi Rp 2,86 triliun.

Comments are closed.