PT TWC Dukung Penyelenggaraan Kirab Ruwat Rawat Borobudur
Jakarta, Businessnews Indonesia – Ratusan warga dari dalam maupun luar Borobudur, Magelang, mengikuti prosesi kirab budaya ke pelataran Candi Borobudur, Magelang, Minggu (31/7/2022). Kirab yang dilakukan untuk memperingati Tahun baru Islam ini juga menjadi bagian dari rangkaian festival Ruwat Rawat Borobudur.
Para peserta berjalan dari Jalan Medang Kamulan Borobudur melewati concourse menuju ke pelataran Candi Borobudur, Magelang, dengan membawa kain putih sepanjang 600 meter, gunungan hasil bumi, keris pusaka dan juga lilin yang menambah sakralitas kirab budaya. Sesampainya di pelataran candi, kain dibentangkan mengelilingi candi secara pradaksina oleh peserta yang sebagaian tampak menggunakan pakaian tradisional.
Dilansir laman resmi BUMN, Selasa (2/8/2022), PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai pengelola zona II di kawasan Candi Borobudur mendukung terlaksananya agenda rutin tahunan dari warga masyarakat di kawasan Borobudur ini. Hal ini sesuai dengan anjuran dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang mengajak para pelaku wisata untuk meningkatkan atraksi seni budaya sebagai magnet kunjungan wisatawan ke Borobudur.
“Kami berkomitmen untuk mendorong para pelaku seni budaya tradisi di Borobudur sebagai bagian dalam mendukung atraksi wisata di wilayah Borobudur. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mendukung pemulihan dan aktivasi pariwisata berkualitas di Borobudur,” jelas Dirut PT TWC, Edy Setijono.
Budayawan Candi Borobudur sekaligus panitia kirab budaya malam suro, Sucoro menuturkan, kain putih merupakan lambang kesucian menandakan kesakralan Malam Satu Suro. Ia menambahkan, dipilihnya Candi Borobudur dalam kirab budaya peringatan Malam Satu Suro sebagai penanda bahwa bangunan bersejarah itu memiliki hubungan erat dengan masyarakat Jawa.
“Kain putih itu lambang kesucian, kami menengarai jadi kalau suro identik dengan jamasi keris, namun bukan kami mencobanya dengan ruh spiritualnya lewat kain putih sepanjang 600 meter,” ujarnya usai kegiatan pada Minggu (31/07/2022).
Ia pun berharap, dengan adanya kegiatan kirab budaya peringatan Malam Satu Suro bisa memberikan sinyal kepada pemerintah bahwa warisan budaya di sekitar Candi Borobudur sangat kaya sehingga perlu dijaga kelestariannya.
“Oleh karena itu, saya coba mudahan-mudahan, pemerintah bisa menangkap sinyal-sinyal ini. Dengan, melihat kesakralan pada Candi Borobudur,” ujarnya.
Baca juga: Dirut TWC: Pengembangan Borobudur Jadi Penggerak Joglosemar
Comments are closed.