NCC 2024

Harga BBM Pertamina Terbaru Per 10 Juli 2022

Jakarta, Businessnews.co.id PT Pertamina (Persero) mulai Minggu (10/7/2022) ini kembali menaikkan sejumlah harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi.

Dalam keteranganmya, Pertamina mengklaim harga bahan bakarnya telah dirancang sebagai “wujud apresiasi” untuk masyarakat dalam memberikan pelayanan prima di SPBU.

Dalam harga terbarunya, Harga Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual Rp14.500 per liter sekarang menjadi Rp16.200 per liter. Sementara Pertamina Dex yang semula Rp13.700 kini menjadi Rp16.500 per liter.

Untuk harga Dexlite dari Rp12.950 naik menjadi Rp15.000 per liter, sedangkan harga elpiji Bright Gas juga naik sekitar Rp2.000 per kilogram.

Adapun harga Pertamax masih ditahan di Rp12.500 per literr, begitu pula dengan Pertalite yang dijual seharga Rp7.650 per liter. Biosolar juga masih dijual dengan harga sebelumnya Rp5.150 per liter.

Untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut), harga Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp16.550 dari sebelumnya Rp14.800 per liter. Kemudian Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp16.850 dari Rp14.000 per liter dan Dexlite (CN 51) Rp15.350 dari Rp13.250 per liter.

Untuk elpiji non subsidi (bright gas) akan disesuaikan dari sebelumnya Rp91.000, sekarang jadi Rp104.000. Untuk bright gas 12 kg sebelumnya Rp189.000, sekarang jadi Rp215.000.

Pertamina menjelasman penyesuaian BBM terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang Formulasi Harga Jenis Bahan Bakar Umum (JBU). Penyesuaian harga dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Dalam penjelasannya, Pertamina mengatakan porsi produk Pertamax Turbo dan Dex Series hanya lima persen dari total konsumsi BBM nasional. Sementara porsi produk elpiji nonsubsidi hanya enam persen dari total komposisi elpiji nasional.

Alasan Naik

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dikutip dari Antara menjelaskan alasan kenaikan harga BBM dan elpiji nonsubsidi karena mengikuti perkembangan harga minyak dan gas dunia.

Pada Juni 2022, harga minyak Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) senilai 117,62 dolar AS atau lebih tinggi 37 persen bila dibandingkan harga pada Januari 2020.

Sementara itu, harga elpiji berdasarkan contract price Aramco (CPA) pada bulan lalu menyentuh angka 725 metrik ton atau lebih tinggi 13 persen jika dibandingkan harga rata-rata sepanjang tahun lalu.

Irto mengklaim meski ada kebijakan penyesuaian harga, namun harga itu masih terbilang kompetitif bila dibandingkan produk sejenis yang dijual oleh sejumlah perusahaan penyalur BBM dan elpiji di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi: Doakan Saja APBN Masih Kuat Subsidi BBM

Comments are closed.