Dorong Energi Terbarukan, Anak Usaha Adaro Energy (ADRO) Jajaki Proyek PLT Bayu di Kalimantan
BusinessNews Indonesia – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Power, menjajaki sejumlah proyek energi terbarukan (EBT). Sejalan dengan yang dikatakan Head of Corporate Communication ADRO, Febriati Nadira, Adaro Power sedang dalam proses mengikuti tender proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 70 megawatt (MW) di Kalimantan.
“Kami juga menjadi salah satu dari dua konsorsium yang lolos kualifikasi untuk tender PLT Sampah Jawa Barat,” ungkap Febriati (5/6).
Adaro Power memang tengah mengawal proyek green energy. Sejak awal tahun 2021, Adaro Power telah membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap 130 kWp.
PLTS tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di area operasional pelabuhan/terminal khusus batubara Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah. Dalam perkembangan berikutnya, Adaro Power juga telah menambahkan kapasitas 468 kWp PLTS dengan sistem terapung (floating)pada area kolam kantin di Kelanis.
PLTS terapung di Kelanis itu diestimasikan mampu menghasilkan listrik sekitar 618 ribu kWh per tahun.
Proyek EBT Adaro Power menjadi bagian dari green initiative dalam tubuh ADRO. Selain meningkatkan porsi EBT dalam bauran energinya, ADRO juga memiliki jangka panjang. Salah satu agendanya antara lain melakukan investasi untuk membangun smelter aluminium.
“Adaro berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara. Adaro juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujar Febriati.
(TN)
Comments are closed.