businessnews.co.id – PT TIMAH Tbk (IDX: TINS), emiten yang bergerak dalam bisnis penambangan timah terintegrasi dan merupakan salah satu anggota MIND ID, telah melakukan RUPS tahun buku 2021 pada Selasa (24/05/2022) bertempat di Hotel Borobudur Jakarta.
Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit tahun buku 2021, TINS berhasil membukukan kenaikan laba bersih 2021 sebesar 483% menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan tahun 2020 yang rugi sebesar Rp341 miliar. Lonjakan laba bersih ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan. Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan TIMAH turun 21% menjadi Rp11,17 triliun dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp14,09 triliun.
Berbanding lurus dengan laba bersihnya, EBITDA Perseroan naik 150% menjadi Rp2,90 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun. Berkurangnya beban finansial akibat “deleveraging strategy” dan kemampuan Perseroan memilih sumber pendanaan berbiaya rendah menjadi salah satu faktor pendukungnya.
Indikator finansial lainnya yang menjadi parameter membaiknya kinerja TINS adalah rasio profitabilitas, yaitu Net Profit Margin (NPM) menjadi 9% (2020: minus 2%), Gross Profit Margin(GPM) menjadi 24% (2020: 7%). Adapun rasio solvabilitas nampak dari Debt to Equity Ratio (DER) menjadi 82% (2020: 142%). Kas dan setara kas menunjukkan kenaikan signifikan menjadiRp1,78 triliun dari tahun sebelumnya
Rp807 miliar.
Produksi bijih timah tahun 2021 sebesar 24.670 Ton Sn atau turun 38% dari tahun sebelumnya sebesar 39.757 Ton Sn, di mana sebesar 46% berasal dari penambangan darat, dan 54% berasal dari penambangan laut. Pada tahun yang sama, produksi logam timah hanya mencapai 26.465 MTon atau turun 42% dari tahun 2020 sebesar 45.698 MTon. Dengan rerata harga jual logam timah yang melesat 89%
menjadi $32.619, Perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602 MTon atau turun 52% dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 MTon.
“Melesatnya performa Perseroan menjadi sebuah hadiah istimewa di tengah situasi pandemi, namun tak menyurutkan optimisme Manajemen bahwa kedepan kinerja Perseroan akan mampu lebih baik. Fokus pada peningkatan volume produksi, dalam kerangka pencapaian target RKAP dan juga peningkatan produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore agar profit margin yang optimal tetap dapat
dipertahankan” demikian disampaikan Sekretaris Perusahaan, Abdullah Umar Baswedan.
Dalam RUPS tersebut terdapat perubahan susunan pengurus Perseroan. Berikut adalah hasil perubahannya:
Sebelum RUPS
Dewan Komisaris:
- M. Alfan Baharudin : Komisaris Utama/Independen
2. Danny Praditya : Komisaris
3. Agus Rajani Panjaitan : Komisaris Independen
4. Satriya Hari Prasetya : Komisaris Independen
5. Rustam Effendi : Komisaris
6. Yudo Dwinanda Priaadi : Komisaris
Direksi:
- Achmad Ardianto : Direktur Utama
2. M. Krisna Sjarif : Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
3. Purwoko Direktur : Pengembangan Usaha
4. Alwin Albar : Direktur Operasi dan Produksi
5. Yennita : Direktur Sumber Daya Manusia
Setelah RUPS
Dewan Komisaris:
- M. Alfan Baharudin : Komisaris Utama/Independen
2. Agus Rajani Panjaitan : Komisaris Independen
3. Danny Praditya : Komisaris
4. Sufyan Syarif : Komisaris
5. Rustam Effendi : Komisaris
6. Yudo Dwinanda Priaadi : Komisaris
Direksi:
- Achmad Ardianto Direktur Utama
2. Fina Eliani Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko
3. Alwin Albar Direktur Pengembangan Usaha
4. Purwoko Direktur Operasi dan Produksi
5. Yennita Direktur Sumber Daya Manusia. (Mr)
Comments are closed.