Erick Thohir Sebut BUMN Harus Kembali sebagai Perusahaan Sehat

BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kagum dengan semangat generasi muda yang ingin bergabung dengan perusahaan milik negara.

Erick mengatakan generasi muda tidak perlu galau menatap masa depan. Sebab Indonesia mampu memutarbalikkan pandangan miring dan keluar dari pandemi Covid-19 dengan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di dunia dengan lima persen.

“Kenapa tidak perlu galau? sampai 2045, ekonomi kita (Indonesia) akan terus tumbuh dan menjadi empat besar dunia secara ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia perlu superhero baru dan juara-juara baru,” kata Erick saat memberikan pembekalan peserta rekrutmen bersama BUMN 2022 bertajuk “Berkarya untuk Indonesia” di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (18/5).

Erick berpendapat, dirinya dan para pemimpin lain di BUMN memiliki keterbatasan dari segi waktu dan usia. Karena itu keberlanjutan kepemimpinan menjadi penting untuk meneruskan tongkat estafet di BUMN.

Erick berpesan kepada generasi muda untuk mnjaga dua fokus utama BUMN, yakni sebagai agen pembangunan dan penyeimbang pasar.

“BUMN itu sebuah institusi yang bisa mendobrak ketika tidak ada keseimbangan pasar. Contoh (mengintervensi) harga masker saat awal pandemi Covid-19, saat ada bencana, dan BUMN juga mendorong program yang benar-benar bisa dirasakan masyarakat,” ucapnya.

Dari segi korporasi, Erick terus menekankan program BUMN harus berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja. Hal ini terbukti dengan bertumbuhnya 7,1 juta nasabah PNM Mekaar selama pandemi Covid-19 sehingga total nasabah Mekaar telah mencapai 12,7 juta orang dan ditargetkan terus meningkat hingga 14 juta nasabah.

Semua program-program tersebut hanya bisa terjadi jika BUMN-nya sehat atau tidak bangkrut. Karena itu, kata dia, penting sekali BUMN harus kembali ke khittahnya menjadi perusahan sehat dan mampu bersaing.

“Tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia,” ungkapnya.

Erick menyampaikan transformasi BUMN juga bertujuan untuk mengembalikan kekayaan sumber daya alam (SDA) dan pasar besar untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bangsa. Erick menyebut selama ini SDA dan pasar besar Indonesia hanya menjadi sumber untuk pertumbuhan dan pembukaan lapangan kerja bangsa lain.

“Anak muda pasti mainnya games, tapi games-nya tidak ada buatan kita. Artinya ekonomi diambil, uang diambil untuk pertumbuhan ekonomi negara lain,” ujarnya.

”Yang salah kita atau mereka? yang salah kita (Indonesia),” katanya. Erick juga menambahkan bahwa ia menaruh harapan besar terhadap generasi muda untuk melanjutkan kesuksesan transformasi di BUMN.

Data Kementerian BUMN menunjukkan, pendapatan konsolidasian BUMN pada 2021 mencapai Rp1.983 triliun atau setara 99 persen atas realisasi pendapatan negara 2021.

Sementara kontribusi BUMN melalui dividen, pajak, dan PNBP pada 2021 mencapai Rp371 triliun, serta total aset BUMN sebesar Rp8.998 triliun atau setara 53 persen atas PDB Indonesia 2021.

Erick mengatakan, laba bersih BUMN pada 2021 mencapai Rp 90 triliun atau naik 600 persen dibandingkan 2020. Hal itu merupakan kerja keras para direksi dan komisaris BUMN.

“Saya harapkan juga calon pemimpin ke depan harus menjaga ini,” pungkasnya.

(TN)

Comments are closed.