NCC 2024

Wamendag Sebut Konsumen Harus Miliki Nasionalisme Tinggi dengan Beli Produk Dalam Negeri

BusinessNews Indonesia – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga mengemukakan harapannya dalam temu wicara Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2022 bertema “Konsumen Berdaya Beli Produk Dalam Negeri”, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (19/4).

“Harkonas ini bertujuan untuk memasifkan pentingnya hak dan kewajiban kepada konsumen, mendorong peningkatan daya saing produk yang dihasilkan pelaku usaha dalam negeri, mendorong produksi dan perdagangan barang/jasa berkualitas dan berdaya saing, menempatkan konsumen sebagai agen perubahan penentu kegiatan ekonomi Indonesia, mendorong pemerintah melaksanakan tugas peningkatan perlindungan konsumen, serta mendorong jejaring komunitas perlindungan konsumen,” ucapnya.

Acara ini diinisiasi oleh Kemendag melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) dalam rangka menyambut Harkornas, yang jatuh setiap 20 April.
Menurutnya, kepentingan konsumen Indonesia merupakan salah satu prioritas yang dilayani dan dilindungi oleh Kemendag. Penduduk Indonesia yang berjumlah 270,2 juta jiwa tersebut memiliki peranan penting pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Adapun dari total PDB 2021 yang mencapai 16,97 kuadriliun, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 54,42 persen atau mencapai Rp9,24 kuadriliun. Ini berarti perekonomian Indonesia masih didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Baca Juga : Sandiaga Uno: Desa Wisata Bisa Bangkitkan Ekonomi RI!

Menurut Jerry, Indeks Keberdayaan Konsumen Indonesia 2021 sebesar 50,39, yang berada pada level Mampu dan masih ada dua level lagi di atasnya, yaitu Kritis dan Berdaya.

“Tidak cukup hanya menjadi konsumen cerdas, kita harus cinta dengan produk dalam negeri. Produk dalam negeri tidak kalah dengan produk luar negeri dan kita harus bangga menggunakannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian, Reni Yanita menjelaskan, saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai 65,47 juta (99,99 persen dari total seluruh unit usaha). UMKM merupakan tulang punggung bagi perekonomian di Indonesia, yang mana kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97 persen.

Industri kecil dan menengah sebagai bagian dari UMKM juga memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian nasional, yaitu sekitar 4,4 juta unit usaha (99,77 persen dari keseluruhan jumlah industri) dengan total penyerapan tenaga kerja mencapai 10,36 juta (66,25 persen dari keseluruhan pekerja sektor industri).

(TN)

Comments are closed.