NCC 2024

IMF Minta BI Hentikan Aliran Dana ke APBN, Sri Mulyani Tak Tahan Pada Jokowi ?

BusinessNews Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut terlibat secara tidak langsung degan dikirmanya teguran dari IMF (International Monetary Fund) kepada BI (Bank Indonesia).

IMF memberikan teguran kpada BI untuk menghentikan pembiayaan APBN 2022 dan membatasai pembelian saham di pasar primer.

Hal tersebut berkaitan dengan langkah Amerika Serikat (AS) yang akan melakukan pengetatan terkait arus modal yang keluar.

Ketika The Fed (Federal Reserve) melakukan pengetatan arus modal, uang yang mengalir tidak bisa dipastikan.

Pengamat politik, Rocky Gerung menilai jika teguran yang diberikan IMF kepada BI merupakan ulah Sri Mulyani yang menggunakan pintu belakang.

“Saya bisa baca ini artinya Sri Mulyani barusan melapor kepada IMF, gampangnya begitu. Kira-kira begini, Sri Mulyani bilang kepada IMF untuk menegur Presiden karena kalau Sri Mulyani yang menegur, Presiden tidak terima,” ungkap Rocky Gerung dikutip dari YouTube pribadinya.

Menurut Rocky Gerung, pernyataan yang diberikan IMF tersebut merupakan teguran kasar yang dirahkan kepada BI karena dianggap tidak tahu apa-apa.

“Itu teguran yang sangat kasar karena BI dianggap enggak paham atau memang hanya sebagai pesuruh dari pemerintah,” ujar Rocky Gerung.

Teguran dari IMF ke BI yang diduga berasal karena bocoran Sri Mulyani. Rocky Gerung menyebut Menkeu sudah tidak tahan lagi dengan permainan keuangan yang ada di dalam kabinet, salah satunya terkait pembiayaan sejumlah proyek-proyek besar yang ada di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga : Sri Mulyani Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi 2021 di Bawah Asumsi APBN

Pasalnya, pada era Jokowi, ucapan yang dijanjikan berbeda dengan praktik di lapangan.

Salah satu contohnya yaitu mengenai pembangunan ibu kota baru yang dikatakan tidak akan mengambil dana dari APBN.

Namun, menjelang pembangunannya, sebagian besar pelaksanaan proyek tersebut justru dibiayai oleh APBN, padahal Sri Mulyani sebelumnya mengatakan tidak cukup untuk membiayai pembangunan ibu kota baru.

“Seringkali kami terangkan, bahwa ini bentrokan di dalam kabinet sendiri dan saya kira Sri Mulyani sudah tidak tahan sehingga meminta IMF untuk menegur Presiden supaya publik paham,” terang Rocky Gerung.

Comments are closed.