NCC 2024

Tingkatkan Skala Bisnis, PLN Akan Bentuk Subholding

Businessnews Indonesia – Rencana pembentukan subholding PT PLN (Persero) dinilai merupakan langkah tepat dalam memperbaiki kinerja perusahaan. Hal ini disampaikan Associate Director BUMN Research Group LMUI, Toto Pranoto. Toto menilai contoh sukses subholding telah ditorehkan PT Pertamina (Pertamina) yang telah lebih dahulu menerapkan model transformasi organisasi dengan subholding.

“Jadi PLN sebagai operational holding akan berubah ke depan menjadi strategic holding (nonoperating holding),” ujar Toto pada Rabu (18/1/2022).

Tantangan PLN sebagai operational holding ialah dalam persoalan meningkatkan value creation dari seluruh potensi yang ada di perusahaan listrik milik negara tersebut. Namun menurut Toto, sebagai strategic holding, PLN bisa fokus pada aspek perencanaan new ventures, strategic financing, serta aspek strategis pengembangan talenta.

“Operational bisnis akan dilaksanakan pada level subholding. PLN akan fokus pada sisi perbaikan aspek operasi dan ekspansi pasar sehingga ke depan bisa meningkatkan skala bisnis secara lebih signifikan,” ucap Toto.

Toto menambahkan, konsep ini ideal untuk pengembangan PLN ke depan yang lebih sehat dan kompetitif. Namun, Toto mengingatkan PLN harus kerja keras terkait posisi utang PLN konsolidasi yang cukup besar.

“Artinya PLN perlu mendapatkan ruang relaksasi cukup besar terkait penyelesaian utang existing karena rencana capex semua subholding ke depan juga pasti akan besar,” kata Toto.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendorong percepatan transformasi di tubuh PT PLN (Persero). Erick menilai PLN harus dapat memanfaatkan momentum dalam menghadapi ketidakpastian rantai pasok global saat ini.

“Kita tahu sekarang seluruh dunia mengalami ketidakpastian rantai pasok,” ujar Erick saat konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu.

Sebagai negara dengan sumber daya alam (SDA) dan pasar yang besar, Erick menilai harus melakukan akselerasi dalam transisi ke energi baru terbarukan (EBT). Erick mengatakan melimpahnya sumber EBT merupakan hal yang tidak dimiliki negara lain.

“Dengan teknologi dan inovasi, sekarang air, angin, matahari, geothermal sudah bisa menjadi listrik. Artinya ini kesempatan juga untuk PLN bisa menjual listrik ke negara lain, ke negara-negara yang membutuhkan. Tentu ini harus kita lakukan secara konstruktif,” ucap Erick. (AFZ)

Baca juga : Yayasan Erick Thohir Bantu Buat Spot Selfie di Air Terjun Sengkuang

Comments are closed.