Kebut Produksi Vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN, Begini Nasibnya!
BusinessNews Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan Vaksin Merah Putih dan Vaksin BUMN tengah memasuki persetujuan uji klinis fase 1 dari BPOM, Desember ini.
Airlangga menjelaskan proses produksi Vaksin Merah Putih akan menggaet Universitas Airlangga (UNAIR) dan PT Biotis.
“Uji klinis fase 2 dan 3 pada Januari hingga Juni 2022. Emergency Use Authorization atau izin pengunaan darurat (UEA) dan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) diperkirakan kuartal III-2022,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Senin (27/12).
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih kerja sama LBM Eijkman dan Bio Farma masih dalam tahap uji pra-klinis dan menunggu fasilitas CPOB industri, EUA dan fatwa MUI diperkirakan pada kuartal IV/2022.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menambahkan vaksin BUMN kerja sama Bio Farma dengan Baylor College of Medicine sudah mulai uji klinis fase 1 pada 13 Desember 2021.
Disamping itu, Vaksin ini sudah terdaftar di Emergency Use of Listing pada 8 Juni 2021. Proses EUA dan Fatwa MUI diperkirakan selesai di Juli 2022. Kapasitas produksi 75 – 150 Juta dosis pada Juni hingga Desember 2022.
Sementara itu, vaksin BUMN lainnya, GX-19 (Kalbe Farma & Genexine) sedang dalam tahap Uji Klinis fase 3 dan melaporkan Uji Klinis untuk mendapatkan EUA, EUA & Fatwa MUI diperkirakan akan pada awal 2022, kapasitas produksi 50 Juta Dosis (Juni – Desember 2022).
“Vaksin Zifivax (JBio & Anhui Zhifei) sudah selesai Uji Klinis fase 3, sedang mempersiapkan fasilitas produksi bersama Biotis di Serang, Banten, EUA untuk usia 18-59 tahun sudah ada sejak 7 Oktober 2021, dan Fatwa halal dari MUI No. 35/2021, kapasitas produksi 150 Juta Dosis pada 2022,” ungkap Airlangga. (TN)
Comments are closed.